@timtimfiles
Kpd. Yth admin “Kamar Film”
Ijinkan saya memberikan komentar
1. Saya nonton video ini sampai tuntas dan cukup hati-hati.
2. Video ini seharusnya berjudul “Sejarah Singkat lahirnya RDTL”, bukan tentang “Tragedi Santa Cruz”, ups..
3. Saya pikir, awalnya, video ini propaganda layaknya yang selama ini didengung-dengungkan oleh warga RDTL/Timor Leste di media. Ternyata pikiran saya tidak salah.
4. Ada beberapa kisah sejarah yang tidak disebutkan dan berujung terlihat jelas bahwa video ini memihak pro kemerdekaan yang sejak adanya RDTL tahun 2002 terus dilestarikan.
5. Contoh pertama dapat disebut ialah tentang pembantaian Fretilin dalam rangkaian perang saudara sesama orang Timor yang menewaskan 60 ribu lawan politiknya dari UDT, Apodeti, dan mereka yang pro-integrasi. Dampaknya, muncul antipati kepada Fretilin yang sadis dan komunis itu dan dukungan rakyat Timor semakin banyak beralih kepada Indonesia (jadi ingin ber-integrasi). Di sisi lain, rakyat yang ketakutan dibantai Fretilin mengungsi ke NTT sebanyak 20-50 ribu. Indonesia disuruh PBB untuk menangani pengungsi dan setiap harinya Indonesia harus keluarkan uang banyak untuk memberi makan para pengungsi tersebut. Kapan kejadiannya?, ketika Portugal kabur begitu saja tak bertanggung jawab dari daratan Timor dan meninggalkannya sebagai “wilayah tak bertuan” secara de facto, yaitu antara Agustus-Desember 1975. Dalam video ini malah membahas bagaimana peran Fretilin mengurus Timor berikut semacam kabinet atau kementerian dan sejenisnya.
6. Contoh lain ialah perang antara Pasukan Gabungan (ABRI, Partisan UDT, Apodeti, KOTA, dan Trabalista) dari perbatasan hingga masuk ke dalam Timor Timur (Timtim). ABRI berperang dengan Falintil (sayap militer Fretilin) selama 3 tahun dalam pertempuran besar dan sedang. Jumlah Falintil dan milisinya pada Desember 1975 berkisah antara 20-30 ribu melawan pasukan ABRI yang berjumlah sama. Memasuki 1979, Falintil nyaris kalah dan seterusnya “dilokalisir” dihutan dan gunung untuk menjauhkan dari proses pembangunan dijaman Orde baru. Jumlah mereka terus berkurang dan tak mampu menembus blokade dan perburuan ABRI selama 24 tahun, dan diakhir masa integrasi jumlah Falintil berkisah 200 orang yang bertahan hidup dihutan dan gunung.
7. Selanjutnya, soal pembangunan inilah yang tak disebut dalam video ini secara proporsional. Secara spontan saya menyatakan bahwa video ini berpihak kepada narasi sumbang Timor Leste tentang Indonesia. Apakah tim admin tidak sampai terpikirkan sampai disini?. Banyak manusia Indonesia menginginkan “keadilan sejarah” karena fakta sejarah memang harus dikabarkan, bukan hanya yang buruk saja. Menyebut 270 yang tewas bukanlah hanya channel ini saja, masih banyak channel besar dengan subscriber ribuan bahkan jutaan, namun klaim itu sulit dibuktikan. Channel ini bahkan berani bilang bahwa jumlahnya lebih dari angka tersebut. Kalian tahu?, orang yang tertembak dengan pose sambil dipeluk dan kemudian dijadikan tugu peringatan Santa Cruz yg diresmikan beberapa tahun lalu dimasa Korona, ternyata masih sehat dan hidup hingga hari ini berjalan normal di Timor Leste…hehehehehe….untung saja dalam video ini tidak menyebut jumlah korban tewas rakyat Timtim yang berjumlah 200 ribuan orang, pasti respon tulisan saya akan lebih panjang lagi…
8. Hal yang juga terlewatkan lagi dan itu menurut saya penting, ialah soal dimensi internasional tentang Perang Dingin. Ketahuilah bahwa apa yang mereka sebut 3 front perjuangan kemerdekaan “tidak ada bunyinya” ketika masih masa Perang Dingin, dan tak digubris tuntutan mereka selama Suharto masih menjadi presiden. Ini seharusnya dijelaskan untuk menjawab kenapa peristiwa Santa Cruz jadi “booming” dan sekutu-sekutu Indonesia seperti Amerika Serikat, Australia dalam video kemudian mengecam Indonesia setelah tragedi tersebut. Ini bukan hanya soal hilangnya nyawa manusia (Pelajar dan mahasiswa Timtim) namun juga soal orientasi internasional yang berubah sejak Uni Soviet bubar tahun 1990. Sebelum 1990 tidak sedikit negara mendukung dan bungkam (abstain) soal Timtim karena Indonesia dalam barisan yang sama, yaitu Blok Barat. Namun, setelah perang dingin usai setelah 1990, orientasi dunia berubah dan fokus kepada pelanggaran HAM, dan sekutu Indonesia masa perang dingin kemudian mundur teratur, bahkan berbalik arah menekan Indonesia. Dimensi ini yang menjadi sebenarnya menjadi “benang merah” dan itu tak terlihat jika itu tak mau dibilang “hilang” dalam video ini.
9. Selanjutnya, soal Suharto. Beliau berbeda dengan Habibi pastinya, maka hingga diujung lengser-nya, Timtim tetap menjadi propinsi Indonesia ke-27, propinsi termuda. Suharto adalah mantan seorang militer yang paham soal Timtim dan tidak ada rumusnya bagi militer “menarik kembali apa yang sudah diputuskan”. Walaupun tuntutan referendum begitu keras pasca perang dingin, Suharto tak bergeming. Namun, oleh Habibi Timtim dilepaskan. FYI, hingga hayatnya, Suharto tak pernah mau bertemu dan berbicara dengan Habibi.
10. Video berlanjut hingga Timtim menjadi negara baru tahun 2002 dengan nama RDTL. Jelas agak offside, diawal dan ini dibelakang video karena tidak sesuai dengan judulnya yang membahas “Tragedy Santa Cruz”.
11. Sengaja saya menulis ini terutama kepada channel yang besar dengan jumlah subscriber dan penonton luar biasa. Pesannya ialah jika saya memiliki channel besar seperti channel “KamarFilm” saya akan menyajikan video dengan prinsip (1) menarik, (2) untuk edukasi, dan (3) menyajikan sejarah yang adil. Yang disebut terakhir inilah yang menjadi “biang keladi” keributan antar netizen NKRI dan RDTL jika tak terpenuhi.
12. Sekilas mungkin ada yang berkata mana mungkin, kepanjangan kali’ mana cukup waktunya. Jawabnya ialah, semua ada digenggaman Tim, ramulah dengan 3 prinsip diatas. Saya juga punya channel youtube khusus bahas Timtim yang memegang erat data dan fakta. Baru tahap itu saja, karena belum punya tim yang kuat seperti channel “KamarFilm”.
13. Memang harus diakui tayangan potongan-potongan video dokumenter tentang Timtim dalam video ini terlihat tidak sesuai dengan narasi yang dibacakan, saya yakin karena keterbatasan. Bagi mereka yang paham, terasa tidak nyambung ya…hehehehe…
14. Sebagai penutup, saya mengakui usaha channel “KamarFilm” terbilang bagus sekali, salah satu alasannya, saya belum mampu membuat video seperti ini. Terima kasih atas video ini sehingga membuat saya bisa merespon sebanyak ini. Sukses untuk channel besar ini, kalau berkenan “pin-lah” komentar ini.
Salam
Admin Timtim Files