Dalam sebuah komentar dari video seperti judul dalam kurung, terdapat sebuah pandangan dari ingatan seorang pengajar Indonesia. Dosen ini melukiskan mereka, warga Timtim sebagai berikut:
dulu sebelum merdeka tahun 1996-1999 saya pernah nganjar anak2 siswa dan mahasiswa
asal timor timur asal lospalos dan viqueque yang sekolah di indonesia
aduh sombongnya minta ampun, di merasa sekolah di luar negri,
tidak ada rasa terimkasih sama sekali padahal di biayai pemerintah indonesia
dan dulu sebelum merdeka semua anak2 timtim merasa bukan bagian dari indonesia,
dan lebih percaya pemimpin2 mereka yang ada di hutan2, dan lebih percaya media2 barat
mudah tersingung, mudah di provokasi
rata-rata kemampuanya 80% dibawah jauh anak2 indonesia,
sebagai guru harus sabar ngajar ber ulang - ulang sampai bisa, aduh lambat sekali daya serapnya
ada beberapa dosen juga yang kena bogem dari anak titim karena tidak terima dapat nilai jelek
ada beberapa yang pintar, anak keturunan yang salah satu ayahnya atau ibunya asal portugis
makanan paling di sukai adalah daging anjing,
klau pas ada acara makan2, pasti ada masakan daging anjing
kalau kos pasti berkelompok, dan sering membuat keributan/kelahi dengan warga sekitar
Memang lebih bagus PISAH, tidak jadi Beban pemerintah Indonesia,
prediksi saya 10 tahun, atau 20 tahun lagi
masyarakat timles mulai sadar minta dan ingin bergabung lagi pemerintah indonesia,
karena sudah tidak ada harapan lagi
dan tidak ada negara iklas membantu Timles selain negara Indonesia
Untuk skrinsut-nya ada dibawah ini yaa...
Begitulah adanya...