ERA XANANA AKAN SEGERA BERAKHIR


Oleh: Rama Cristo

Mau berdoa meminta pertolongan ALLAH untuk selamatkan Timor Leste, tapi kita merasa malu sendiri karena Konstitusi Timor Leste yang terdiri dari 170 pasal, tidak satu pasal pun yang menyebutkan Nama Suci ALLAH. Para pendiri negara (saya tidak menggunakan terminologi: pendiri bangsa), entah karena apa, secara sadar memilih menyematkan atribut ultra sekuler kepada Timor Leste, yang berdasarkan data historis, tidak mungkin eksis tanpa pertolongan ALLAH. 

Saya tidak tahu, saat penyusunan Konstitusi, di manakah para pemimpin Gereja Timor Leste berada? Padahal Gereja Katolik memainkan peran sentralistik selama masa-masa perjuangan fisik. Ironisnya lagi, Timor Leste yang kecil dan miskin, bertetangga dengan negara-negara raksasa secara geografis dan kaya raya secara ekonomi, seperti Australia dan Indonesia, yang mana, Konstitusi mereka, menempatkan ALLAH, bukan hanya sekedar sebagai episentrum evolusi, tetapi kausa prima dari semua esensi yang memiliki nilai virtus.

Ketegaran tengkuk dan kecongkakan hati para pemimpin bangsa ini,  mengakibatkan bangsa ini tidak bisa menghindari Lubang Hitam raksasa. Apalagi Era Xanana sudah berada di ujung waktu. Kharisma Xanana sudah jauh merosot. Banyak kebijakan publik Xanana yang bukan hanya kurang populer, tetapi penuh paradox. Sudah hampir satu tahun Xanana kembali ke tampuk kekuasaan, namun sayangnya, saya belum melihat "satu grand design" dari program Xanana sebagai top manajer, untuk membantu rakyat negara ini keluar dari masalah-masalah yang paling mendasar. 

Ada keniscayaan bahwa Timor Leste akan segera memasuki era baru yang penuh drama dan gejolak karena krisis yang multidimensi. Salah duanya adalah krisis besar ekonomi dan krisis leadership pasca Xanana. Belum lagi Revolusi Kuning sedang dalam perjalanan. Dan Revolusi Kuning bukanlah sekedar  sebuah ramalan abal-abal, melainkan sebuah keniscayaan. Sebab Revolusi Kuning adalah "Rancangan ALLAH". Bukan rancangan manusia. "Mengapa ALLAH harus merancang Revolusi Kuning?" Karena ALLAH tidak menciptakan Pulau Timor dengan cara sambil bermain lumpur.



Catatan Kaki: 

Artikel pendek ini sengaja tidak menggunakan "kata sandang" di depan nama Xanana, bukan karena saya  mengalami krisis adab, tetapi karena, jika saya menggunakannya, artikel ini tidak memiliki roh.


Sumber

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama