@priyono menulis
(Dibawah ini adalah) Dokumen Falintil mengenai pertempuran Assalaitula 20 Agustus 1996, Falintil menghadang pasukan Yonif 410. Jatuh korban di kedua pihak. Pihak TNI kehilangan 2 meninggal, 2 M-16 dirampas, 2 terluka. Pihak Falintil 1 meninggal, 1 M-16 dirampas, 1 terluka di perut , 1 terluka di belakang leher.
Saya pernah ada tamu namanya Pak Priyanto/Kodim Boyolali, bercerita sama mengenai di atas tapi ada informasi tambahan 1 orang Falintil ditangkap. Pak Januario Segurado da Silva dari Viqueque menginformasikan 1 Falintil dari Vemasse yang kemungkinan ditangkap pasukan Pak Priyanto tersebut. Kemudian pada 25 Juni 1997, David ALex, Komandan Region yang ikut dalampertempuran dan membuat laporan ini meninggal setelah menderita luka parah ketika ditembak TNI di Caibada.
Versi Google translate
9. Adapun kontingen yang ada di Wilayah Gerilya 2 ini bervariasi antara 4 hingga 8 batalyon, kecuali pasukan alam atau alam yang dipersenjatai oleh pihak Indonesia seperti Tim-Saca atau Rajauali dan militerizaci atau bagi personel militer yang jugabanyak lainnya. Disini saya akan menyebutkan lencana atau nomor beberapa batalyon yang ada diseluruh wilayah yang saya kenal : Batalyon no.100, 310, 320, 321, 323, 322, 328, 401, 410, 501, 503, 509, 512, 513, 570, 611, 612, 623, 642, 700, 741, 742, 743, 744, 745, Q 492 Q 52. Dan 2 (dua) orang terakhir ini turun di Laga, pada tanggal 12 Agustus tahun ini. 10 Terakhir, saya akan memberikan gambaran singkat tentang pertempuran tanggal 20 Agustus di Assalaitula dan hasil-hasilnya.
Assalaitula, terletak di jalan antara Venilale dan Lariguto Ossú, yang membentuk suar antara dua pos administratif dan dipilih oleh gerilyawan untuk memasang alat penyergapan terhadap sasaran bergerak, yang lebih ditujukan untuk tiang gantungan yang diangkut dengan kendaraan.
Pemilihan tanggal tersebut mempunyai makna khusus dan historis untuk memperingati 21 tahun keberadaan FALINTIL.
Perangkat penyergapan dipasang pada malam tanggal 19 hingga 20. Selama cooldown target untuk menyerang pengepungan dari jam 1 siang, dua gerilyawan, dalam penyergapan, terdeteksi oleh agen IN, karena lokasinya terletak di antara dua kubuKonsentrasinya hanya di bawah 1 km di setiap sisi. Agen tersebut melarikan diri dari kendaraan yang muncul dan langsung menuju ke pos militer terdekat di desa Builale/Ossu.Para gerilyawan hendak mundur dari penyergapan, mereka diserang oleh satu bagian dari batalion 410 yang ditempatkan di desa tersebut, menyebabkan seorang gerilyawan terluka parah, ditangkap hidup-hidup dan kemudian dibunuh di Rumah Sakit Baucau dengan suntikan obat beracun.
Dalam serangan balik, dua tentara tewas dan dua lainnya terluka parah, menyebabkan mereka melarikan diri karena terinjak-injak bersama rekan-rekan mereka yang lain. Hasil akhir, korban jiwa dan kerugian: Di pihak IN, 2 (dua) orang tewas dan 2 (dua) orang luka-luka, serta dua pucuk senjata M16, hilang dan direbut oleh gerilyawan.Dari pihak kami, 1 (Satu) orang tewas dan seorang lagi luka-luka serta sebilah senjata M 16 direbut oleh TNI.Saya harus menunjukkan bahwa ini adalah pertempuran pertama dalam sejarah perang selama 20 tahun yang diliput oleh jurnalis asing yang memfilmkannya.
Wilayah Gerilya 2 September 30, 1996.-Oleh Komando Daerah,dopaitula Alex David Dai Tula atau David Alex14 cmdt Wilayah dengan akumulasicad