Ada Jejak Henry Kissinger dalam Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia yang Tidak Akan Hilang


Oleh: Agus Siswanto

Pada hari Rabu (29/11) dunia dikejutkan dengan meninggalnya Henry Kissinger pada usia 100 tahun. Dia meninggal dunia di rumahnya, Connecticut, Amerika Serikat.

Henry Kissinger adalah tokoh penting di Amerika Serikat, bahkan dunia. Kiprahnya di dunia, melahirkan banyak prestasi baik negatif maupun positif. Karirnya sebagai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat dijalankannya dalam masa pemerintahan 2 presiden, Gerald Ford dan Richard Nixon.

Saking hebatnya, Presiden Gerald Ford menyebutnya “Menteri luar negeri yang super” tetapi juga keras kepala dan percaya diri. Bahkan Gerlad Ford berkata, “Dalam pikirannya, Henry merasa tidak pernah melakukan kesalahan.”

Apa yang diucapkan Gerald Ford ada benarnya, sebab bintang kecemerlangan Henry Kissinger jauh lebih cemerlang dibandingkan presiden yang diikutinya. Dia banyak mengambil keputusan penting dalam setiap permasalahan global, terkadang melampaui sang presiden.

Karir politik Kissinger di Amerika Serikat dimulai saat dirinya menjadi Asisten Presiden untuk Urusan Keamanan Nasional. Dalam posisi inilah pikiran Kissinger terkait kebijakan luar negeri Amerika Serikat mulai masuk, apalagi saat itu Perang Dingin Tengah terjadi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Pada kenyataannya Henry Kissinger menjabat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat selama 4 tahun (1973-1977). Namun selama itu dia terlibat dalam banyak konflik dunia berkaitan dengan Perang Dingin termasuk Perang Vietnam dan Serbuan Indonesia ke Timor Timur 1976.

Keterlibatan Henry Kissinger dalam peristiwa penyerbuan Indonesia ke Timor Timur salah satunya ditunjukkan dengan kunjungan Presiden Gerald Ford dan Menteri Luar Negeri Henry Kissinger pada 6 Desember 1975. Kunjungan itu dilakukan sehari sebelum Indonesia mengirimkan pasukan ke Timor Timur.

Ditengarai saat itu Amerika Serikat memberikan lampu hijau pada Indonesia untuk melakukan penyerbuan ke Timor Timur.

Dalam satu dokumen dikatakan pula bahwa Kissinger menginginkan invasi tersebut tidak dilakukan sembarangan. Invasi harus dilakukan setelah dia dan presiden Amerika Serikat meninggalkan Indonesia.

Dan hal itu dipatuhi oleh Indonesia. Buktinya invasi terjadi sehari setelah kunjungan tersebut. Dalam sebuah dokumen yang diungkap pada tahun 2021 di situs Keamanan Nasional di Universitas George Washington, dikatakan Kissinger memahami apa yang menjadi alasan langkah Indonesia.

Perlu diketahui bahwa pada saat itu ada ancaman bahwa Timor Timur akan lahir sebagai negara komunis. Hal ini disebabkan oleh beberapa orang yang kembali dari Lisabon mempersiapkan deklarasi negara baru dengan ideologi komunis.

Hal ini yang membuat Amerika Serikat ‘memahami’ langkah Indonesia. Apalagi jika dikaitkan dengan periode Perang Dingin yang terjadi saat itu, di mana Amerika Serikat berusaha menghadang berbagai perkembangan ideologi komunis.

“Apa pun yang Anda (Soeharto) lakukan harus berhasil dengan cepat,” kata Kissinger dikutip datri Washington Post (2/12).

Dukungan Kissinger terhadap langkah Indonesia pun tampak berkaitan penggunaan persenjataan buatan Amerika Serikat dalam serbuan tersebut. Biasanga Amerika Serikat sangat ‘nyinyir’ dengan urusan satu ini.

Demikian pula dalam sidang PBB saat ‘menghakimi’langkah Indonesia menyerbu Timor Timur. Amerika. Dalam setiap sidang, Kissinger tetap ‘membela’ Indonesia dengan mengatakan langkah tersebut sebagai upaya pertahanan diri, bukan operasi militer ke luar negeri. ***


Sumber

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama