Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan mempercepat penyelesaian pembangunan 2.100 rumah khusus (rusus) untuk para pejuang eks Timor Timur (Timtim) yang bermukim di Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Hunian ini dibangun dengan teknologi rumah tahan gempa (RTG) Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) tipe 36 dengan luas tanah kavling 150 m2.
Sebagai informasi, rusus untuk para pejuang eks-Timor Timur berada di Oelkuku Desa Kuimasi Kecamatan Fatuleu. Untuk menuju ke sana dapat ditempuh melalui akses jalan darat dengan waktu sekitar 1 jam 50 menit dari titik pemberangkatan kantor Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan rumah khusus merupakan komitmen pemerintah dalam penyediaan hunian yang layak bagi masyarakat melalui Program Sejuta Rumah sekaligus pemerataan hasil-hasil pembangunan di seluruh pelosok negeri, terutama di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal).
"Ini merupakan bukti nyata bahwa Pemerintah hadir dalam penyediaan hunian yang layak. Kami harapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," kata Basuki, dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (9/8/2023).
Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman, Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementrian PUPR, Wahyu Kusumosusanto menuturkan, pembangunan rusus untuk para pejuang eks Timor Timur merupakan kolaborasi dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman antara Ditjen Perumahan dengan Ditjen Cipta Karya. Mengingat jumlah kebutuhan rusus yang dibangun juga cukup besar, terdapat beberapa hal yang akan menjadi fokus pembangunan dalam skala kawasan permukiman. Di antanya adalah pematangan lahan, kavling, site plan, jaringan air bersih dan sanitasi serta fasilitas umum dan sosial.
"Tujuan pembangunan infrastruktur pendukung pada rusus bagi warga eks Timor-Timur yang dibangun oleh Kementerian PUPR akan memberikan kenyamanan bagi penghuni dengan memberikan baik fasilitas sosial seperti balai warga maupun gereja. Juga fasilitas umum berupa akses jalan, drainase, penerangan jalan umum, serta ruang terbuka hijau," ujar Wahyu.
Adapun, pembangunan rusus telah dimulai sejak 26 Juni 2023 dan ditargetkan dapat tuntas pada Juni 2024. Selain pembangunan unit hunian, saat ini juga tengah dikerjakan persiapan Sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), land development, jalan, drainase, Penerangan Jalan Umum (PJU), balai warga, rumah ibadah, tugu, dan lansekap.
Pelaksanaan pembangunannya terbagi dalam tiga paket pekerjaan, yaitu Pekerjaan Pembangunan Rusus Paket I sebanyak 727 unit yang dilaksanakan oleh PT Brantas Abipraya (Persero) dan Paket II sebanyak 687 unit oleh PT Nindya Karya (Persero). Selanjutnya, untuk Paket III sebanyak 686 unit dilaksanakan oleh PT Adhi Karya (Persero). Sementara Konsultan Manajemen Konstruksi dilaksanakan oleh PT Yodya Karya (Persero). Biaya pembangunannya bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2023-2024 senilai Rp 200 miliar.