Siapakah yang Pertama Kali Menaikkan Bendera Merah Putih di Timor Portugis?

 

Pengantar

Mengerek atau menaikkan bendera ke titik tertinggi adalah sebuah deklarasi. Ini merupakan cara pemberitahuan kepada publik akan keberpihakan dan pendirian. Standar inilah yang hingga saat ini tetap diabadikan di semua negara dan di segala momentum penting.

Kejuaraan dibidang badminton internasional misalnya, jika ada satu atlet memenangkan sebuah proses pertandingan dengan status sebagai juara, maka simbol bendera negara dinaikkan ke titik tertinggi. Moment tersebut adalah sebuah pemberitahuan bahwa dialah si pemenang, begitupula dengan peristiwa dikereknya bendera Merah Putih di Jakarta pada 17 Agustus 1945. Moment bersejarah itu adalah sebuah pemberitahuan ke publik akan adanya negara yang berpihak kepada rakyat Indonesia dan berpendirian kokoh sebagai negara merdeka.

Ya, Indonesia merdeka tahun 1945, namun wilayah yang masih "disekitar pekarangan" NKRI yang bernama Timor jajahan Portugis baru mulai menapaki kehidupan barunya diawal tahun 1974. 

Situasi Timor Portugis

Setelah kudeta militer di Lisabon Portugal yg dipimpin oleh Jenderal Antonio de Spinola yang mampu menggulingkan pemerintahan Laksamana Americo Thomas (presiden Portugal waktu itu dan Perdana Menteri Prof. Dr. Marcelo Caetano), maka Timor Leste yg merupakan jajahan Portugis di berikan kebebasan utk menentukan nasibnya sendiri (self determination).

Kondisi proses dekolonisasi ini memunculkan 3 pilihan.

Pertama, tetap berkoalisi dengan  Portugal. Pilihan ini diusung oleh UDT.

Kedua, merdeka bebas dari induknya (Portugal). Pilihan ini dimotori oleh Fretilin yang awalnya ialah bernama ASDT.

Ketiga, berintegrasi dengan Indonesia. Pilihan ini didukung oleh Apodeti

Dari ketiga pilihan politik diatas, hanya Apodeti sajalah yang memiliki bendera yang identik dengan Indonesia, yaitu Merah Putih dengan ditengahnya bertuliskan Apodeti berwarna kuning. Saat masih jaman Timor Portugis ini, bendera Apodeti bisa dibilang menjadi "barang berbahaya" bagi Portugis yang sudah berkuasa di Timor sekitar 450 tahun. Siapa saja yang terkait dengan bendera itu akan berhadapan dengan militer Portugis.

Naikkan Merah Putih !

Cancio berkisah bahwasanya orang tua beliau dan orang tua Basmeri yang bisa dikatakan sebagai orang-orang pertama yang menaikkan/mengerek bendera Indonesia di Timor Portugis. Dikisahkan oleh Cancio, orang tua beliau yang bernama Mateus Lopes de Carvalho berstatus Raja Cassa yang merangkap sebagai Kepala Desa Cassa di zaman portugis selama 32 tahun, adalah yang termasuk sebagai orang pertama yang berani menaikkan bendera Merah Putih ditengah bertuliskan Apodeti (bendera partai Apodeti) di Desa Cassa Ainaro Timor Portugis. 

Oleh karena ulahnya ini, ayah dan kakak beliau yang juga turut dalam proses bersejarah itu, kemudian di tangkap oleh militer Portugis yang bersenjatakan lengkap. Ganjaran hukumannya ialah dipenjarakan selama 1 bulan di markas besar tentara Portugis di Dili Taibesi. Peristiwa ayah Cancio mengibarkan bendera merah putih terjadi sekitar bulan April 1974.

Berselang seminggu kemudian, ayah Basmeri juga menaikkan bendera Merah Putih Apodeti di Desa Manutasi Ainaro Timor Portugis. Bendera yang sudah diatas, kemudian diturunkan paksa oleh militer Portugis. 

Berdasarkan kisah ini, Cancio menyimpulkan bahwa ayahnya dan ayahnya Basmeri adalah yang pertama kali berani menaikkan bendera Merah Putih Apodeti di Ainaro, wilayah Timor jajahan Portugis. 

Penutup

Uraian ini adalah sebuah usaha rintisan yang diyakini hanya satu-satunya ditulis di media online. Sebagai sebuah kajian sejarah, maka data yang dikembangkan berdasarkan dari penuturan pelaku dan saksi peristiwa ini menjadi langkah awal yang menggembirakan karena sejarah integrasi Timtim (Timor Timur) cukup banyak yang masih "abu-abu", bahkan "hitam kelam".

Data primer ini dijadikan dasar, namun bukanlah versi satu-satunya. Kisah "siapakah yang pertama ini" masih terbuka untuk diisi dengan data primer dan sekunder yang bertalian erat dengan sejarah integrasi dari jaman Timor Portugis ke jaman Timor Timur.

Demikianlah.


Sumber

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama