Sejarah Kecil Gerilya Urban di Jawa Tengah


Demak, 13 September 1997.

Sebuah ledakan terjadi di sebuah rumah di Demak dimana sejunlah orang Timor Leste bertempat tinggal. Enam orang ditangkap dengan rincian empat ditahan di Semarang, dua ditahan di Dili. Enam lainnya berhasil lolos dan berlindung di Kedutaan Austria di Jakarta. Pemerintah Indonesia mengidentifikasi mereka sebagai anggota Brigada Negra.

Empat orang ditahan di Semarang mereka adalah : Ivo Salvador Miranda, 20, Dominggus Natalino Coelho da Silva, 18, Fernao Pedro M Correia, 19 dan Joaquim Santana, 23. Sedang dua orang di tahan di Dili adalah Constancio da Costa Santos, 21, dan Paulo George R. Pereira, 23. 

SIAPA PENGGAGAS PEMBUATAN BOM? 

Otak dari perakitan bom tersebut adalah Avelino Coleho Da Silva dari Timorese Socialist Association (AST). AST yang melahirkan Brigada Negra. Setelah kasus ledakan di Demak, Avelino,istri dan dua anak,Nuno Pereira, dan Costedo Freitas lari ke Kedubes Austria menghindari aparat keamanan yang mengejarnya. Kedubes Austria menerangkan bahwa keenam orang tersebut ingin pergi ke Portugal. 

KE MANA BOM LAINNYA?

Menurut Constancio, semua bom yang telah dibuat berhasil dibawa ke Dili lewat traval Semarang-Solo lalu ke Bali. Dari Bali, Constansio naik kapal Tatamaliau menuju Timor Timur. Akan tetapi pihak keamanan Indonesia sudah mengendusnya. Begitu tiba di Dili,Constancio da Costa Santos langsung ditangkap berikut barang bukti.

Sumber :

Fernao Lebre, pelaku sejarah.

GATRA no 49/III 25 Oktober 1997 

Foto :

Koleksi Fernao Lebre, Villa Harmoni Becora Dili


Sumber

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama