Sehubungan dengan infomrasi terakhir yang belum final di negara RDTL mengenai kepastian soal tulamg belulang yang diduga sebagai Daitula David Alex,berikut saya gali lagi memori soal tertembaknya salah satu komandan Falintil , David Alex di Caibada 1997.
Menurut komentar dan informasi tambahan beberapa rekan di RDTL ada beberapa informasi disimpulkan menurut versi di RDTL;
1. Tidak ada kontak senjata antara kedua pihak. Tembakan dilakukan satu sisi yaitu oleh ABRI.
2. Kurir yang mau menjemput mobilnya terlambat karena ada razia di seputar Lanud Baucau.
3. David Alex menyamar sebagai penggembala kambing. Target melakukan kegiatan menyamar atau membaur dengan sipil.
Bagi ABRI saat itu tidak mau ambil pusing, mau bawa senjata atau tidak. Yang penting dapat ditangkap hidup atau mati. Karena Daitula sudah lama diincar untuk ditangkap hidup atau mati. Dan perang yang saat itu terjadi adalah permainan tipu daya atau siasat.
Target berhasil dieliminasi karena ;
1. Keberadaan target yang dianggap tidak biasa di suatu tempat. Membuat sebuah keadaan yang akan dicurigai. Cek kliping terlampir dari Panjimas.
2. Target bisa dikenali oleh anggota ABRI dari putra daerah.
Timbul pertanyaan mengapa saudozo David Alex dan pengawal seperti diinformasikan oleh teman teman di TL tidak membawa senjata sama sekali sebagai antisipasi bila memaksa terjadi baku tembak dengan ABRI? Apakah terlalu pede dengan jaringan cellula atau klandestein yang sudah dibangun di tempat persembunyian tersebut? Sampai saat ini jenazah David Alex menurut pihak RDTL diyakini masih belum ada kepastian dimana kuburnya. Semoga ada kabar terbaru soal ruin atau tulang belulang yang diduga sebagi jemazah Daitula.
FOTO :
1. Berita dari majalah Baret Merah
2. Berita dari majalah Panjimas