Generasi saat ini mungkin banyak yang tidak tahu jika negara dengan nama Timor Leste, dulu pernah menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Tahun 1975, ribuan prajurit Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) Khususnya Kopasgat diterjunkan ke Timor timur, yang saat ini telah menjadi sebuah negara dengan nama Timor Leste. Kala itu, para prajurit tersebut tergabung dalam sebuah operasi, yang dikenal dengan nama Operasi Seroja.
Dankorpaskhas dalam sambutannya yang dibacakan Ir Korpaskhas Kolonel Pas Elia Adrianto menyampaikan, “Sungguh merupakan kehormatan bagi kami atas berkenannya bapak-bapak dan ibu-ibu meluangkan waktu dan dapat hadir pada pertemuan reuni ke-46 sukarelawan operasi Timor -Timur kali ini, sekaligus ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada para Sesepuh Korpaskhas atas kesediaan meninggalkan kesibukannya berada di tempat ini.
Tentu pertemuan reuni ini tidak sekedar untuk menyambung tali silaturahmi, bernostalgia saat berdinas maupun bertugas di medan operasi, akan tetapi dapat kita jadikan sebagai sarana untuk berdiskusi dan menyampaikan informasi tentang berbagai hal khususnya tentang kelanjutan purna pengabdian di masa yang akan datang. Pertemuan ini sungguh menjadi kegiatan yang sangat penting guna tetap terpeliharanya ikatan batin, jiwa korsa dan semangat perjuangan antara para sesepuh dan generasi penerus Korpaskhas.
Pada pertemuan reuni kali ini, telah genap usia ke-46 tahun kebersamaan para sukarelawan pelaku Operasi Seroja Timor-Timur, tentu banyak catatan pengalaman dan memori, baik canda tawa, suka duka sampai dengan perasaan tegang dan cemas saat menjalankan misi pertempuran, kesemuanya itu berkat soliditas, loyalitas, dan professionalisme dalam memegang teguh perintah pimpinan, yang terus terjaga sampai purna pengabdian. Hal ini menjadi fenomena yang patut dicontoh dan diteladani oleh para generasi penerus Korpaskhas sampai saat ini.
Pada kesempatan tersebut hadir para pelaku Operasi Seroja Timor Timur Tahun 1975 diantaranya Bapak Marsdya TNI (Purn) Budi Santoso, Bapak Marsma TNI (Purn) Nanok Suratno, M.Ba., Kolonel (Purn) Wahyu Wijoyo, para Sesepuh dan Ibu-ibu Warakawuri Sukarelawan pelaku Operasi Seroja Timtim Tahun 1975, serta para pelaku Operasi Seroja lainnya.
Selanjutnya pada akhir acara Dankorpaskhas berkesempatan memberikan cinderamata kepada perwakilan Purnawiran Kopasgat. Tampak hadir dalam reuni Sarasehan tersebut, Danpusdiklat Paskhas, dan para Pejabat Korpaskhas.