Proklamasi Balibo selama bertahun-tahun menjadi kisah sejarah yang kental akan kontroversi. Dalam video kali ini, penonton dibawa kepada "membaca teks di video" tentang situasi penyusunan teks Proklamasi Balibo yang juga lazim disebut Deklarasi Balibo.
Sebagai sebuah bangunan dari susunan "batu bata" data dan fakta, maka kutipan dari sumber yang dapat diperikas kembali oleh orang lain, layak dijadikan dasar juga kekuatan tontonan di channel Timtim Files.
Seperti apa situasinya ? mari disimak sekalian menguji apakah sindiran Balibo (Bali Bohong) adalah benar bohong atau sebaliknya ialah fakta ?
Seperti apakah proses terjadinya Proklamasi Balibo ?.....
...untuk mengimbangi Proklamasi Fretilin (28 Nopember 1975), gerakan gabungan empat partai itu menjawab tantangan Fretilin dengan suatu proklamsi tandingan, yaitu suatu pernyataan penggabungan kepada Indonesia. (SNI 6, 1993, hlm. 492).
Naskah proklamasi Integrasi itu sendiri ditanda tangani oleh Gulherme Maria Gonsalves ketua presedium dan Alexandrino Borroocue anggota presedium atas nama partai Apodeti, Francisco Lopes da Cruz Presiden dan Domingos Oliveira Sekretaris Jenderal atas nama partai UDT, Jose Martins Presiden atas nama partai Kota dan Domingos C. Pereira anggota pimpinan atas nama partai Trabalista. (Deklarasi Balibo).
Inilah kesaksiannya….
29 Nopember 1975
“Kami berada di Bali untuk belajar (tentang integrasi). Pada tanggal 29 November itu tiba2 Pak Soegiyanto memanggil kami semua, Pagi itu, kami tiba2 dibangunkan. Mario (Carrascalao), Jose Martin dan yang lain2 keluar kamar, masih dengan piyama, dan diberitahu kabar (Fretilin telah mengumumkan kemerdekaan).”
Kontan naskah Deklarasi Integrasi segera disiapkan hari itu juga. Tempat dan tanggal yg tertera di draft harus diubah. Seorang staf BAKIN berseru “Tulis Bali (tanggal sekian)”, tapi dengan tangkas dia sendiri cepat mengoreksi: “Tulis Bali .. bo! Tulis ‘Balibo’!”. Balibo adalah kota di Distrik Bobonaro di wilayah Tim-Tim. (DEKLARASI BALI BOHONG: Kisah kegagalan BAKIN)
“Kami diangkut dari Bandara El Tari Kupang, tiba di Bandara Ngurah Rai, kami langsung dibawa ke Hotel Bali Beach. Kami tinggal di sana, sampai hari di mana kami menanda-tangani Deklarasi Balibo. Jadi penanda-tanganan Deklarasi Balibo itu dilakukan di Hotel Bali Beach Sanur Bali. Bukan di Balibo”, seperti yang digembar-gemborkan Pemerintah Indonesia selama ini”. (Raja Guilherme Maria Gonçalves: "Deklarasi Balibo Ditanda-Tangani Di Hotel Bali Beach - Bukan Di Balibo")
pada saat penandatanganan, para pemimpin partai berada “di bawah pengawasan ketat”, namun tetap berusaha berargumen selama berjam-jam untuk tidak menandatangani dokumen tersebut.(Chega!, Pdf 2010, Bagian 3, Hal. 221).
Until this day, sejauh ini, tidak ada satupun saksi mata atau penanda tangan orang Timor atau dari pihak Indonesia yang menyatakan bahwa isi teks Proklamasi Balibo adalah bohong. Dengan demikian pernyataan penggabungan Timor Portugis ke dalam Indonesia tidak pernah diakui sebagai sesuatu yang bohong. Ya, deklarasi integrasi itu fakta, bukan bohong.
Begitulah....
Catatan: gambar-gambar dalam video kebanyakan difoto dari buku Soekanto "Integrasi", 1976.