Prabowo Terlibat Pembantaian Kraras ?. Ini Faktanya !

Desember 2021, polemik seperti pada judul diatas muncul kembali dipermukaan. Soal kasus Kraras, ada sebuah kisah yang terkait erat, yaitu Peristiwa 8 Agustus 1983. Peristiwa ini mengisahkan bagaimana "api mulai disulut". 

Kisah ini berisikan tentang jebakan yang dibuat Fretilin yang kemudian membuat 16 perwira dan prajurit ABRI gugur ditempat. Dalam channel Timtim Fles di Youtube, pembahasan soal ini diuraikan hingga 2 part.

Part 1 ini mengulas beberapa pendapat tentang peristiwa nahas tersebut. Silahkan di tonton video dibawah ini..

 

Untuk analisisnya, akan dijawab apakah cerita terbunuhnya personil ABRI itu "propaganda" atau sejerah (faktual) ?. Untuk lebih lanjut, silahkan disimak video berikut ini.

 

Setelah kisah berdarah 8 Agustus 1983 tersebut, maka peristiwa berikutnya dapat ditebak, yaitu aksi balasan dari pihak ABRI. Istilah peristiwa beberapa minggu kemudian ini, umum di media sosial (medsos) dikenal sebagai Pembantaian Kraras. Dalam peristiwa itu, dipersoalkan keterlibatan Prabowo. Lebih dari itu, "arus angin" semakin menderas bahkan ada pihak tertentu yang menduga bahwa otak dan pemimpin pembantaian Kampung Kraras adalah Prabowo. 

Ketertarikan Timtim Files soal Kraras tidak berhenti kepada kisah peristiwa 8 Agustus 1983, namun untuk yang lebih dalam, yakni "menemukan pelaku pembantaian Kraras". Memang belum dibuatkan videonya, namun sebagai sebuah usaha untuk merangkai dan menuju ke arah sana, sudah dilakukan. Perbincangan di grup FB dengan Mr. Tossi telah "membangkitkan" semangat dan penggelaran fakta untuk persiapan pembahasan lebih lanjut.

Terkait dengan ini, berikut uraiannya.

Pertama, tahun 2014, ketika Prabowo ikut kontestan Pilpres, soal Kraras mencuat dengan derasnya. Fakta yang muncul kemudian, sebagai suatu hal yang hingga kini tidak terbantahkan. Ini pernah dimuat oleh Harian Jakarta Post namun bukan uraian detail pembantaian kampung Kraras, akan tapi lebih kepada hasil pencarian jawaban:

"Prabowo juga mengutip laporan investigasi wartawan Asiaweek, Jose Manuel Tesoro, pada 13 Maret 2000. Asiaweek menyatakan telah menghubungi empat NGO untuk mengetahui detail kejadian tersebut, yakni TAPOL di London, Solidamor di Jakarta, HAK Foundation di Dili, dan ETAN di New York. Mereka meminta laporan saksi, transkrip, atau apa pun yang bisa membuktikan ini. "Tidak ada yang bisa memberikan," kutip Prabowo."

Soal berita ini tersebar luas di media, salah satunya diulas disini

Kedua, fakta berikutnya muncul di channel Youtube 2 tahun lalu, persis seperti kejadian di atas terkait dengan suasana Pilpres. Video yang berdurasi 34.08 Menit menjelaskan secara detail pelaku sejarah yang ada di wilayah Tempat Kejadian Perkara. Penutur adalah Komandan Lafaek yang merupakan keturunan Raja Vikeke yang saat peritiwa tersebut bersama Prabowo. 

Beliau mengisahkannya seperti berikut ini.

~ Lafaek dan Prabowo datang bersama-sama ke Kampung Kraras. Kampung ditemukan kosong, rumah-rumah sudah dibakar. Semua warga naik ke gunung, masuk hutan. 
~ Mereka masuk dan membujuk warga. Warga ikut turun.
~ Warga diungsikan ke Kota Kabupaten Vikeke bersma "surat sakti" surat Prabowo.
~ Saat sampai, surat dirobek. Semua warga dibunuh.
~ Pelaku adalah BUKAN dari batalyon Prabowo.

Seperti apa pembahasannya, mari simak video dibawah ini

 


Berdasarkan kedua fakta ini, bahwa Prabowo yang dalam kabinet Jokowi pada periode kedua ini sebagai Menteri Pertahanan, terlihat TIDAK TERLIBAT pembantaian Kraras 1983. Dalam kajian sejarah, ini bukan berarti "berhenti sampai disini". Fakta lain bisa jadi akan hadir dari sumber yang berbeda, baik itu sekarang, atau dikemudian hari. 

Demikian.



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama