Salam untuk Admin Sejarah Singkat
Untuk Semuanya....
1. Saya sudah menonton video ini sampai habis.
2. Saya nonton karena terpicu gambar Sintong, dan yang terpikirkan ialah kisah beliau yang disajikan. Ternyata tidak, kecuali ada sepenggal kisah Sintong terkait "siapa pelaku tragedy Santa Cruz".
3. Tontonan ini mengutip cukup banyak sumber luar negeri, seperti dengan menyebut kisah dalam video ini sebagai Genosida, dan jumlah korban hingga 200-an orang.
4. Penyebutan itu terasa "renyah" saat awal perang dingin berakhir, dan ketika rezim Orba berkuasa sebagai simbol kritik dan terkesan "menyudutkan", namun yang banyak dilupakan, bahwa rasa "renyah" itu kemudian "lestari" dan itu tak hanya melekat di Orde Baru, akan tetapi Indonesia.
5. Saya sebagai WNI merasa ada yang harus diberitahu bahwa masa lalu tidak selalu benar, dan layak guna mengangkat ini "no taken for granted" - jangan terima begitu saja.
6. Dalam laporan resmi gereja di Timtim pasca tragedy Santa Cruz, Dili, tidak disebut korban hingga 200-an. Banyak kalangan mempertanyakan jumlah tersebut. Saya pernah menanyakan langsung ke aktivis yang ikut dalam peristiwa itu, dan dia tak mampu membuktikannya.
7. Sampai hari ini, tidak ada penelitian yang diterbitkan dalam buku khusus ttg tragedy Santa Cruz (bahasa Indonesia atau Inggris) untuk memastikan korban sejumlah itu karena kekerasan ABRI. Tak ada yang menulis ttg siapa mereka (korban), nama, alamat, foto, jumlah, nama organisasi, peran, dan seterusnya. Oya, kisah itu kejadiannya th 1991, namun kejadian beberapa tahun sebelumnya yang "serupa" di Tanjung Priok dan Lampung juga DOM Aceh th 1980-an, data2nya cukup jelas, ada...foto, nama, alamat, dan identitas lainnya. Kasus Santa Cruz ??.
8. Sejak 2010-an, sudah banyak buku berbahasa Indonesia ttg sejarah Timtim, dan itu dari pelaku dan saksi. Saya menyebut sebagai usaha untuk meluruskan opini yang berkembang dan seringkali menyudutkan Indonesia, bukan hanya ABRI padahal Perang Dingin sudah usai. Fakta baru bertebaran. Sejak itu ada semacam "gerakan kesadaran" tidak ingin lagi menempatkan "Indonesia terduduk dan terpojok dikancah internasional" seperti saat sesuah tragedy 1991 dan referendum 1999.
9. Jika saja admin dan tim channel ini mau baca lebih, maka kisah dalam video ini akan terlihat lebih berimbang sekaligus mendidik. Harus saya nyatakan, video ini lebih menyalahkan dan menyudutkan Indonesia.
10. Indonesia, ada yang menyebutnya pernah berbuat salah di Timtim/Timles, namun "kabut hitam pekat" seharusnya) tak melulu disematkan ke Indonesia, terlebih senyatanya bahwa kasus Timtim tidak berdiri sendiri. Saya mendapat fakta bahwa tragedy Santa Cruz tidak alami, akan tetapi rekayasa, ada yang bermain, dan membonceng. Oleh oknum tertentu, tragedy ini terus dilestarikan hingga kini tanpa ada semangat untuk "memeriksa kembali" secara ilmiah, misalnya.
11. Oleh karenanya, cerita Tragedy Santa Cruz ini sebuah fakta sejarah atau propaganda ?
12. Lalu, jika saja, saya pemilik channel sebesar ini, maka saya akan mengajak subscriber saya dimanjakan dengan ragam data dan sudut pandang. Usaha mencerdaskan yang lebih adil harusnya menjadi target yang utama.
13. Sebagai penutup, di luar itu semua, saya ingin memberikan apresiasi atas video yang bagus ini, sehingga memacu saya untuk bekomentar dan ingin membuat video serupa.
Salam Penyuka Sejarah Timor Timur
Timtim Files