Deklarasi Balibo

Dua hari sesudah proklamasi Kemerdekaan RDTL (Republik Demokratic Timor Leste) lawan politik Fretilin yang terdiri dari empat partai politik segera mengkounternya. Kounter yang mereka lakukan di kenal dengan DEKLARASI BALIBO. Deklarasi tersebut di selenggarakan di sub distrik Balibo distrik Bobonaro pada 30 November 1975. Dua hari sesudah Proklamasi Kemerdekaan RDTL oleh Fretilin dengan terpilih Francisco Xavier do Amaral sebagai Presiden pertama RDTL. Dan Nicolau Lobato sebagai Perdana Menteri. Kabinet pertama negara RDTL itu terdiri dari 12 menteri dan 2 orang wakil menteri. 

Pada bagian awal naskah, proklamasi integrasi sebagai berikut:

“Kami rakyat Timor Timur dan daerah-daerah bahwa hanya dalam hal ini diwakili oleh Apodeti (Associacao Popular Democratica de Timor), UDT (Unioa Democratica de Timorense, Kota (Klibur Oan Timor Asswain) dan Trabalista setelah mengadakan analisa dengan seksama, menyesalkan proklamasi sepihak Fretilin yang dituangkan menjadi “Proklamasi Kemerdekaan” atas wilayah Timor Portugis, sedangkan sikap demikian itu, nampaknya disetujui oleh Pemerintah Portugal dan hasil dari fakta ini sama sekali bertentangan dengan kepentingan-kepentingan rakyat Timor Timur.

Pada bagian akhir naskah proklamasi Integrasi sebagai berikut: 

Merasa bahwa karena tindakan kaum kolonialis Portugal dan Belanda yang hampir selema 500 tahun memisahkkan hubungan darah, hubungan persaudaraan dan etnis moral dan kebudayaan dengan rakyat Indonesia dari Pulau Timor. Melihat bahwa saat ini harus dianggap sebagai kesempatan yang baik untuk membangun kembali ikatan-ikatan tradisional yang kuat dengan Bangsa Indonesia. 

Atas nama Allah Yang Maha Kuasa dan berdasarkan alasan yang dikemukakan tadi kami dengan khikmat menyatakan integrasi dari seluruh wilayah koloni Portugis dengan bangsa Indonesia dan proklamasi ini merupakan pernyataan paling tinggi dari perasaan-perasaan rakyat Timor Portugis.

Sesuai dengan isi proklamasi integrasi ini, maka Pemerintah Indonesia diminta untuk mengambil langkah-langkah yang perlu guna/untuk melindungi kehidupan yang sekarang merasa dirinya sebagai bagian dari rakyat Indonesia yang sedang hidup di bawah teror dan praktek-praktek facist dari Fretilin yang direstui oleh Pemerintah Portugais. 

Naskah proklamasi Integrasi itu sendiri ditanda tangani oleh Gulherme Maria Gonsalves ketua presedium dan Alexandrino Borroocue anggota presedium atas nama partai Apodeti, Francisco Lopes da Cruz Presiden dan Domingos Oliveira Sekretaris Jenderal atas nama partai UDT, Jose Martins Presiden atas nama partai Kota dan Domingos C. Pereira anggota pimpinan atas nama partai Trabalista.” 

ends


Sumber

Sumber sudah dihapus....

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama