Di sebuah grup Facebook (FB) yang awalnya untuk orang Indonesia, ternyata selalu ramai juga oleh orang Timor Leste. Berbicara, berdiskusi, hingga berdebat tentang sejarah Indonesia ketika di Timor Timur memang tak ada habisnya.
Salah satu amunisi pribadi adalah sebuah buku yang dulu awalnya baca via milis, kini bisa diskusi langsung dengan penulisnya. Buku yang terbilang "berani terbit" dijamannya berjudul "Jejak-jejak Darah: Tragedi dan Penghianatan di Timor-Timur". Dalam sebuah diskusi di grup FB tersebut, ada yang bertanya tentang siapakah Aboeprijadi Santoso itu ?.
Diskusi yang sudah terjadi 29 minggu lalu, saya coba jawab. Setelah ditulis dapat disebut bahwa ternyata didalamnya memuat sebuah testimoni karya Mr. Tossy yang terbit tahun 1995 itu. Berikut tangkapan/capture dari FB.
Oya, bapak ini, Mr. Tossy, jika membaca komentar orang lain yang banyak dan bisa jadi tidak sejalan atau bertolak belakang dengan pemikirannya, beliau belakangan melempar gambar ini....
hehehehehe....
Saya kira apapun itu, saya respect kepada beliau, bukan hanya karena usianya sudah tua, tetapi juga karena sudah membantu saya dalam memberikan pemahaman umum tentang gambaran pemikiran/sikap kaum pergerakan jaman Orde Baru yang ramah dengan GPK Fretilin, seperti yang dibaca dalam buku beliau...