Jarang nih yang bicarakan soal Partai Apodeti, hanya bukan komentar Timtim Files soal video itu yang akan dimaut, akan tetapi kepada komentar dari warga Timor Leste. Umumnya ada saja dari mereka yang membuat pernyataan dari pemahaman sejarah yang didapatkan dinegaranya. Berikut salah satunya:
Akun Domingos Coi menulis begini:
Apodeti, salah satu partai yg didirikan di Timor Portugis pd 27 Mei 1974. Pendirian partai ini didorong dan didampingi oleh.konsulat Indonesia di Dili, Mr. Tomodok. Lambang benderanya merah putih dan misinya Timor merdeka lalu diintegrasikan dng Indonesia.
Presiden partai ini Arnaldo DOS Reis de Araujo (Ainaro) tetapi lama dinas di Oekusi. Sejak di Oekusi, dia udah diinfiltrasi mata2 dr Indonesia Luis Taolin dan dicuci otaknya utk mendukung integrasi sekitar 1974.
Proses berlanjut, ternyata Apodeti cuma partai kecil dan tidak bisa menandingi ASDT/Fretilin, partai nasionalis kiri, yg didukung mayoritas rakyat. Singkat kata, Indo mengadu domba partai di Timor dan terlibat dlm.perang sipil yg merenggut banyak nyawa. Bulan Juni dan Oktober 1975, TNI mulai memasuki Oekusi dan Balibo. Pasukan TNI masih berkaumflase dng nama sukarelawan, takut kritik.dunia internasional.
Pada 7 desember 1975, baru secara terbuka menyerang Dili: darat, laut dan udara. Banyak warga tewas.
Dalam pada itu, 1976 Arnaldo Aroujo terpilih sebagai gubernur. Sayang, karena penyerbuan banyak org tewas partai Apodeti dituduh mengkhianati tanah airnya.
Timtim Files kemudian merespon seperti ini:
Saya pernah berbicara langsung dengan keturunan dari Arnaldo DOS Reis de Araujo, keinginan berintegrasi dengan Indonesia dimulai sejak lama, bukan tahun 1974 seperti kamu bilang, terlebih pakai kalimat ini: " dicuci otaknya utk mendukung integrasi". Ngawur mas e. Selanjutnya, kata2 ini banyak ditemui di kalangan masyarakat TL: "ASDT/Fretilin, partai nasionalis kiri, yg didukung mayoritas rakyat", bagaimana cara membuktikannya ?, begitu pula sebutan partai Apodeti sebagai cuma partai kecil dan tidak bisa menandingi ASDT/Fretilin ?, apa indikatornya ?. Berikutnya kalimat yang banyak juga muncul: "Indo mengadu domba partai di Timor dan terlibat dlm.perang sipil". Semua itu terkesan hanya tuduhan, namun tak terlihat uraian pembuktiannya. Indonesia masuk ke Timtim, bukan di tahun 1975, akan tetapi ditahun 1974.
Saya penyuka sejarah Timtim, namun sayangnya narasi warga TL soal masa lalunya, cukup banyak yang tidak banyak "memikirkan ulang" atau "memeriksa kembali" sehingga menjadi pertanyaan: ini benar sejarah atau propaganda ?. Indonesia, ada yang bilang, punya salah saat berada di Timtim, tapi tidak melulu "kabut kehitaman" terus menerus disematkan ke Indonesia. Apa yang terjadi di Timtim 1975-1999, tidak berdiri sendiri.