Penyerangan Stasiun TVRI 1980 di Dili


Dengan Timor-Leste dinyatakan takluk pada bulan Maret 1979, Militer Indonesia memfokuskan diri pada operasi-operasi pembersihan yang lebih kecil dan pengawasan ketat terhadap penduduk di seluruh wilayah. Sisa-sisa Resistensi bersenjata ada di sejumlah kantong yang terisolasi.

Pada tanggal 10 Juni 1980, Falintil melancarkan sebuah serangan ke Dili, ke pemancar televisi baru di Marabia.Serangan ini benar-benar mengejutkan ABRI. Ini adalah pemberontakan (levantamento) besar pertama setelah kekalahan telak Fretilin pada akhir tahun 1978. Nama levantamento [kebangkitan] digunakan oleh Gerakan Resistensi untuk memberi suatu rasa tujuan bersama bagi sesuatu yang sebenarnya merupakan serangan militer terbatas yang dilakukan oleh berbagai kelompok kecil Falintil yang masih bertahan, yang telah menyusun kekuatan kembali pada bulan-bulan sebelumnya.

Serangan ke Dili membuktikan daya tahan Gerakan Resistensi serta perlawanan bersenjatanya terhadap pemerintahan Militer Indonesia. Serangan tersebut dilancarkan sampai Lahane dan Becora di pinggiran Dili. Salah seorang anggota pasukan penyerang mengatakan kepada Komisi bahwa tujuan dari serangan itu adalah “untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Fretilin masih ada.”


Sumber 1, Sumber 2

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama