Pengantar
Tulisan ini berasal dari grup FB yang dipublish pada 12 Oktober 2021. Isinya ialah reaksi terhadap plakat di Timor Leste yang (sepertinya) lari dari semangat persahabatan. Plakat yang tertulis tahun 2020 memberika torehan kisah kesuksesan Fretilin yang telah membuat "JAVANESE MATE". Tulisan ini muncul kembali di tahun 2022 setelah postingan ini dibagikan di grup FB lainnya, seperti apa isinya, mari simak dengan baik yaa.....
Salam,
Timtim Files
Pemerintahan Timor Leste dibawah partai fretilin, untuk menumbuhkan ingatan sejarah kepada bangsanya, diketahui memasang plat-plat informasi tentang penyergapan dan pembunuhan kepada Tentara Indonesia juga Tenaga bantuan operasi TNI yang merupakan orang Timor yang sukarela ikut TNI untuk menumpas fretilin.
Cara mereka mengabadikan sejarah untuk membangun perasaan bangga sebagai sebuah bangsa terasa sangat manipulatif, kasar, biadab dan tidak ada niat untuk untuk membangun rasa persahabatan kepada bangsa Indonesia.
Tapi sepertinya hal itu begitu penting bagi fretilin karena kita sadari bahwa memang Fretilin butuh cara untuk menghibur dan mengalihkan pandangan buruk bangsanya atas kekejaman fretilin dimasa Indonesia belum Masuk dan juga disaat Timor Leste sudah berintegrasi dengan Indonesia.
Kalau untuk alasan sejarah, Fretilin seharusnya juga tidak lupa untuk membuat plat plakat pengumuman besar yang bisa dipasang besar-besar, di wilayah mana saja mereka membunuhi rakyat Timor saat Indonesia belum masuk disana, atau pasang foto di plat informasi itu, bagaimana keadaan mayat-mayat bangsa Timor akibat kebiadaban dan kekejaman Fretilin itu.
Penyebutan Tentara Indonesia dengan sebutan JAVANIS (orang jawa) adalah rasist, benar-benar cara bod*h khas fretilin untuk mengobarkan rasa benci yang abadi dari bangsa Indonesia kepada bangsa Timor Leste.
Kalau indonesia boleh memasang plakat disana, mungkin juga kalian akan takjub, dimana xanana di tangkap, dimana lobato ditembak mati, dimana saja fretilin disergap dan di tembak mati, ditangkap atau luka-luka, bahkan berapa ribu yang di tangkap di proses hukum dan diampuni serta bisa hidup bahagia berkumpul kembali dengan keluarganya.
Kalau Indonesia juga boleh memasang plakat, mungkin Indonesia akan memasang plakat di dahi ratusan orang-orang Timor yang dibebaskan dari buta huruf dan keterbelakangan, juga orang-orang Timor yang di didik di perguruan-perguruan tinggi terbaik di seluruh Indonesia sehingga ribuan mereka bisa menjadi sarjana-sarjana, dokter, pengacara, insinyur, yang siap memegang kendali pemerintahan timor Leste bahkan bisa menjadi presiden Parlemen Timor Leste.
Sedangkan Portugis yang ratusan tahun disana tidak bisa mencetak orang Timor jadi sarjana sebanyak yang indonesia lakukan terhadap orang Timor Leste hanya dalam 25 tahun.
Kemenangan TNI atas Fretilin juga terjadi di banyak tempat sehingga seluruh wilayah Timor leste, 13 kabupaten mampu dikuasai secara kondusif yang artinya bahwa TNI memperoleh kemenangan-kemenangan besar sehingga Fretilin tersingkir dari kedudukannya di daerah itu, lari sembunyi di hutan-hutan terdekat.
Kemenangan-kemenangan besar TNI misalnya adalah perebutan bandara comoro, perebutan bandara bacau, perebutan post radio dili, perebutan kantor gubernur Jendral portugis di dili, bacau, ermera, maliana bobonaro, viqueque, lautem, aileu, lospalos dan seterusnya yang semua daerah itu bisa dikuasai TNI dengan korban di fihak Fretilin dalam jumlah yang tidak sedikit.
Sehingga apa yang tercatat dan dibanggakan Komunis Fretilin dalam plakat-plakat yang mereka buat itu hanyalah kejadian-kejadian kecil yang tidak punya dampak apapun bagi strategi perang secara keseluruhan.
Keberhasilan TNI merebut setiap daerah dari tangan Fretilin tentunya merupakan prestasi besar, yang kalau dibikinkan plakat seperti cara fretilin membuat plakat, pastinya membuat plakat fretilin menjadi tidak terlihat sama sekali, seperti kotoran kucing yang dikubur pasir
Catatan jumlah penduduk Timor Leste selepas ditinggalkan portugis, adalah 800.000 jiwa, setelah perang, yang tersisa dan diselamatkan TNI cuma 400.000,-
Berapa yang dibantai fretilin, bisakan kalian hitung.
Dengan plakat-plakat itu, benarnya kalian ingin membangun kehidupan damai penuh persaudaraan atau ingin melestarikan dan meneruskan dendam dan kebencian ?. 😁