DK
Cerita sebelum operasi seroja…masih ops flamboyan sekitar oktober 1975, memang bukan rajawali tapi gabungan pasukan kita….wuih mantap gan…
Waktu itu pas fretilin udah dipukul mundur oleh kopassus dari batugade (2km dari perbatasan RI) dan melakukan regroup di balibo (10km ke timur) disini ada benteng peninggalan portugis yg sangat menguntungkan fretilin dari sisi taktis karena berada di ketinggian dan satu2nya akses jalan utama ke balibo berada dalam jarak tembak smb 12.7 fretilin. tapi fretilin juga waswas karena posisi ini juga berada dalam jarak tembak kapal perang RI yg lego jangkar di laut lepas, karena itu fretilin hanya menyisakan 60 orang bersenjatakan g3 dan beberapa pucuk 12.7 (mayoritas mrk ini mantan tropas) untuk menghadang pasukan RI seandainya nekat naik melalui jalan utama. sebenarnya ini udah di perhitungkan oleh komandan kita Kol. Dading Kalbuadi karena fretilin pasti mendapat bocoran informasi sadapan radio mengingat kapal perang portugal juga ada di sekitar dili…karena itu untuk meyakinkan fretilin bahwa indonesia akan menyerang balibo melewati jalan utama, sekitar jam 3 pagi dading memerintahkan pasukan untuk mengidupkan mesin truk2 dan pt76 marinir dan melakukan gerakan seolah2 akan menyerang lewat jalan utama….
Raungan mesin2 dipagi buta membuat fretilin bergembira akan mendapat mangsa empuk segera mengarahkan seluruh smb 12.7 nya ke arah jalan besar di bawah sana
Taktik itu hanya tipuan dading belaka yg tidak diperhitungkan oleh fretilin karena pada saat yg sama diam2 ia memerintahkan sekompi kopassus dipimpin yunus yosfiah melambung dan menusuk dari belakang posisi fretilin dari 2 arah….seluruh fretilin yg bertahan disana tewas sementara di pihak kita seorang anggota kopassus terluka terserempet peluru
Beberapa tahun kemudian, ini adalah petikan wawancara dading mengenai peristiwa itu di sebuah media asing
Tags:
Timor Timur