Ilustrasi
Kisah ini sebenarnya baru kemaren ane denger dari bokap sendiri, ketika ane , bokap dan ibu lagi duduk-duduk santai di ruang tamu sambil ngobrol perihal foto beliau yang di comot “tanpa izin” oleh Metro TV untuk digunakan dalam salah satu program dokumenternya. Nah di saat itulah sembari memegang foto-foto beliau saat bertugas di tim-tim, bokap mulai bercerita kembali mengenai pengalamannya di tim-tim, ah kisah itulah yang ane tulis si sini.
Saat itu bokap, seorang temannya dan 4 orang hansip dari masyarakat lokal yang semuanya menurut beliau sudah tidak muda lagi (sekitar 50an tahun), jadi total ada 6 orang yang mendapatkan tugas untuk berpatroli di sekitar perkampungan dekat basecamp, sebenarnya nggak bisa di katakan patroli juga, lebih tepatnya misi recon (pengintaian), untuk mengumpulkan data intelijen mengenai pola pergerakan musuh….tim berangkat sekitar jam 2 pagi ketika suasana masih gelap untuk meminimalisir kepergok musuh ketika menuju area sasaran yang telah di tentukan. Bokap membawa 1 pucuk M16, pistol FN, Radio komunikasi dan beberapa magazen amunisi, sedangkan rekannya kebagian membawa SMR (seperti biasa maedsen saetter), pistol, beberapa granat, ransel besar berisi logistik dan perlengkapan lainnya, nah yang 4 hansip ini…yah mungkin karena mereka orang lokal, mereka hanya membawa seragam hansip yang menempel di badan dan masing-masing dipersenjatai dengan senapan kayu SP1 made in Pindad ……
Yang bokap ane ingat dari 4 orang hansip tua ini adalah, gerakan mereka nggak kalah gesit dan trengginas dari anggota ABRI lainnya, bahkan yang sudah berkualifikasi raider sekalipun, ditambah lagi nyali mereka wuiih nggak perlu di ragukan lagi, kalau mereka dapet perintah maju, mereka bakalan maju tanpa menghiraukan peluru-peluru yang berterbangan di sekeliling mereka…pokoknya maju terus pantang mundur !!
Dan kembali lagi….perjalanan menuju lokasi sasaran memakan waktu sekitar 4 jam, sambil menahan rasa dingin dan hembusan angin yang lumayan kencang…akhirnya pada pukul 6 tim sampai di lokasi, tim langsung menyebar mencari posisi yang aman dan paling pas untuk melakukan pengintaian, 1 jam, 2 jam menunggu belum ada tanda-tanda pergerakan pasukan fretilin melalui daerah tersebut, FYI area yang bokap dan timnya sedang intai ini dikenal dengan daerah tengkorak !! karena beberapa waktu sebelumnya 1 kompi personel dari yon 521 habis, terbantai oleh fretilin di daerah ini, bayangin 1 kompi habis, gugur semua!! termasuk komandannya (mungkin kalau ada yang punya keluarga di yon 521 bisa di konfirmasi tentang kisah ini)…bener-bener mereka seperti sitting duck ditembak dari ketinggian. Sedangkan dari korps marinir kehilangan 1 peleton anggotanya di sini…semuanya gugur !!
Nah setelah 2 jam melakukan pengintaian, yang di tunggu akhirnya tiba, sekitar 7-9 orang berjalan ber-iringan melalui jalan setapak di bawah posisi bokap dan timnya…ketika diperhatikan selama beberapa menit, fretilin-fretilin itupun mulai memperlihatkan gelagat yang mencurigakan, sepertinya mereka tahu akan kehadiran tim recon di tempat tersebut. Mereka berhenti…seperti berkomunikasi dengan sesama rekan mereka di bawah, kemudian salah satu dari mereka (yang sepertinya pemimpin kelompoknya) mengeluarkan sesuatu dari saku celananya…ternyata itu HT, bokap yang melihat peristiwa tersebut sudah mulai berdebar-debar, apa yang sebenarnya sedang mereka komunikasikan?? dan ternyata kecurigaan itu benar….tiba-tiba terdengar suara tembakan dari sebelah kanan tim “Daaar..!!”…semua anggota Tim langsung merangkak, bergulung-gulung mencari perlindungan di balik pepohonan maupun batu-batuan…dan Bokap juga sempat melihat orang-orang yang di bawah itu juga mulai membuka tembakan ke arah posisi Tim recon, akhirnya Bokap baru sadar sebenarnya segerombolan orang yang di bawah itu cuman umpan untuk mencari tahu ada-tidaknya pergerakan pasukan ABRI di tempat itu…sebenarnya kekuatan yang lebih besar sedang menunggu di perbukitan di sekitar posisi Tim recon…Bokap langsung berteriak memberi perintah kepada rekannya si Jojon (nama samaran)
Bokap :”Jon…!! bales, ojo sampek fretilin-fretilin iku nyidek mrene, sikat !!” (jon…balas, jangan sampe fretilin-fretilin itu mendekat kemari…sikat !!)
Jojon : “Klek…..kontak danki, lapor nek awak dhewe konangan !!” (Klek…kontak danki, lapor kalau kita ketahuan !!)…sambil menembakkan SMR nya ke arah posisi fretilin di sebelah kanan posisi Tim
Bokap : “Yo !!….Papa hansip (memanggil hansip-hansip tersebut)…semuanya menyebar jangan dekat-dekat, cari perlindungan…balas tembakan fretilin sebisa mungkin, jangan sampai mereka dekat-dekat kita !!”
4 orang hansip : “Siap papa !!” (berteriak hampir bersamaan)…kemudian mereka berlari menyebar sekitar 10 meteran dari posisi bokap dan rekannya, jojon….hansip-hansip tersebut balas menembak dengan senapan SP mereka dengan rapat dan gencar, semangat tempur mereka emang luar biasa kata bokap
Setelah sekitar kurang lebih 30 menit kontak tembak dengan anggota fretilin…Bokap akhirnya memerintahkan tim untuk mundur….turun dari bukit secepat mungkin, karena selain kalah kekuatan, amunisi pun semakin menipis…dengan berlari sekuat tenaga…Bokap dan 5 rekannya turun dari bukit secepat mungkin dengan sesekali berhenti untuk membalas tembakan fretilin, ternyata fretilin tidak hanya menembak dari kejauhan, mereka juga mengejar dan memburu Tim…..
Bokap masih ingat kalau dia dan rekan-rekan yang lain bisa mendengar teriakan-teriakan anggota fretilin tersebut dalam bahasa tetun…..fretilin-fretilin tersebut ternyata tidak hanya bersenjatakan senapan, tetapi juga tombak dan parang…wah kalau sampai tim tertangkap bisa di penggal kepala kita, pikir bokap……lari, lari dan lari, sembari sesekali membalas tembakan…hanya itulah yang bisa bokap dan timnya lakukan….Bokap sempat kasihan juga terhadap hansip-hansip tua itu, bokap khawatir mereka nggak sanggup lagi berlari , dan menjadi korban fretilin…TAPI ternyata bokap salah, itu hansip malah berlari semakin kencang, terkadang mendahului bokap dan jojon, rekannya…pikir bokap
“Diamput, mbelayune banter tibakno…” (Diamput…larinya kenceng ternyata)…and you know what…senapan-senapan SP yang dibawa hansip-hansip itu akhirnya mrotoli…pecah, receivernya terlepas dari rangka kayunya, entah kenapa kok bisa seperti itu…ya udah dibuanglah itu senapan
Akhirnya yang di khawatirkan pun tiba, semua amunisi habis !!…..bokap memerintahkan anggota Tim untuk berhenti dan berlindung di gundukan batu-batu besar di sebuah bukit….senjata yang tersisa hanyalah beberapa granat yang di bawa jojon dan tentunya pisau penghabisan sangkur…….mereka berjongkok diam, menunggu apa yang akan di lakukan fretilin saat tiba di tempat itu…bokap sempat berusah mengontak Danki melalui radio tetapi belum berhasil….DAN akhirnya fretilin pun tiba, sekitar 100 meter dari posisi bokap fretilin-fretilin itu pun mengatur posisi, mereka menembaki posisi persembunyian tim…Bokap dan anggotannya hanya bisa menunduk, menyembunyikan kepala mereka di balik batu……Bokap mencoba lagi mengontak Danki…Alhamdulillah kali ini berhasil, bokap menceritakan status situasi dan kondisi di lapangan……..
Bokap :”nDan, mohon bantuan segera…kita terjepit nggak bisa kemana-mana, amunisi habis…kita cuman punya granat sama sangkur di tangan, ganti !!”
Danki :”Klek bertahan klek….jangan mati dulu kau !! bertahan sebisanya, kalau perlu duel, duel saja..pokoknya bertahan !! saya akan kirim bantuan kesana….bertahan klek, Ganti !!”
Bokap : “Siap nDan…saya minta doanya nDan….over and out!!”
Setelah radio silent, bokap berbicara ama rekannya jojon,
Bokap : “Jon, tontoken iki..” (jon lihat ini)…bokap sambil meletakkan topi rimbanya di ujung laras M16 nya kemudian ketika akan di angkat ke atas..melewati batu, jojon memegang tangan bokap
Jojon : “Jangkrek !! kate lapo koen iku…ojok gendheng-gendheng koen !!” (jangkrek !! mau ngapain loe…jangan gila loe !!)
Bokap : “wis tala tontoken ae, koyok nang film-film ngono loh…tontoken-tontoken” (udah lah liat aja…kaya di film-film gitu loh…liat-liat)……sambil mengangkat topi rimbanya yang di letakkan di ujung laras M16 ke atas…dan“Tuing…Tuinggg !!”…peluru terpental menghantam batu karena mengarah ke topi rimba tersebut, itu topi rimba sampai terlempar ke tanah, dan ketika di ambil ada 1 lobang pas di posisi jidat…eeeh bokap ane cuman tersenyum
Bokap : “lho iki loh tontoken…” (loh ini loh liat)..sambil tersenyum ke jojon
Jojon : “Oooh gendheng koen iku…” (Ooooh gila loe)
Bokap : “yo wis…jon, kene granatmu” (yo wis…jon sini granatmu)…kemudian itu granat di lempar keluar dan terdengar suara ledakan “BLARRR….”
eeeeh ternyata itu fretilin sepertinya terdengar kalang kabut, ramai suara mereka berlari menjauh dari posisi ledakan.
Mendengar suara seperti itu, bokap sekali lagi melemparkan granat dan “BLARR….”, makin kalang kabut mereka….kemudian di lanjutkan dengan tembakan yang semakin gencar ke arah posisi tim yang sudah dalam kategori pinned down, mereka sudah nggak bisa kemana mana…istilahnya hanya tinggal menunggu ajal menjemput aja, kalau langsung di tembak di tempat sih nggak papa, lha kalau di hajar dulu terus di cincang ama golok, weleh itu yang bikin ngeri, menurut bokap.
Bersamaan dengan suara tembakan yang semakin gencar, tiba-tiba radio panggil berbunyi, terdengar suara Danton memanggil-manggil sembari berteriak….Bokap membalasnya dan terjadi dialog yang intinya bokap di harapkan bisa bertahan selama mungkin, karena kebetulan ada personel dari peleton A (samaran) pimpinan pak Eko yang sedang berpatroli di sekitar posisi kontak tembak…tapi kali ini suara Danton terdengar serak-serak basah, sepertinya dia berbicara sambil menangis …mungkin karena mendengar suara tembakan yang ramai itu, pikirannya sudah nggak karu-karuan memikirkan anggotanya di luar sana, dan juga Bokap mendengar sayup-sayup ada orang yang mengaji, baca surat-surat dalam alquran di dekat Danton…ketika di tanya si Danton meng-iya-kan kalau di dia menyuruh anggota yang lain menggelar pengajian di dekatnya (padahal Danton bokap non-muslim loh..bener-bener luar biasa), untuk memohon keselamatan bagi bokap dan anggotanya…yah bokap hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada Dantonnya.
Ketika suara tembakan seperti semakin mendekat ke arah posisi Bokap dan tim-nya. Bokap dan yang lainnya cuman bisa pasrah…mungkin sekaranglah ajal akan datang menjemput, TETAPI bokap dan tim-nya tidak akan pasrah begitu aja….kalaupun harus mati, mereka akan tetap melawan sampai akhir. Bokap dan rekannya Jojon mengeluarkan pisau sangkurnya, begitu juga para hansip yang juga mengeluarkan bayonetnya…mereka sudah bersiap-siap akan menusuk siapa saja yang muncul dari balik batu di depan mereka…..dan Alhamdulillah belum sampai terjadi duel face to face…terdengar suara tembakan gencar dari kejauhan, dan Bokap kenal betul kalau suara tembakan tersebut di lepaskan dari senapan M16 dan SMR maedsen saetter…bersamaan dengan suara tembakan tersebut, kerumunan fretilin yang sudah mau menerjan ke balik batu tempat bokap bersenbunyi…langsung kocar-kacir melarikan diri ke segala arah, bahkan beberapa fretilin ada yang terjungkal tertembus peluru dari personel peleton A….NAH pada situasi seperti itulah bokap dan timnya berkesempatan untuk lari lagi menjauh dari posisi tersebut, mumpung fretilin sedang kacau balau, kocar-kacir di hajar tembakan dari peleton A….
Bokap dan 5 rekannya berlari lagi…berlari terus, sambil sesekali menerima panggilan dari Danton…saat danton tahu kalau bokap dan anggota tim yang lainnya berhasil melarikan diri…Danton berteriak-teriak melalui radio
“lari klek….lari, lari, lariii!! cepetan lari menjauh…ayo lari….jangan sampai kau mati, kalau mati ku hajar lagi kau !!…ayo lari…lari !!”
Bokap dan rekan yang lainnya semakin bersemangat untuk lari…mereka sudah nggak peduli dengan semak belukar yang sisi-sisinya tajam yang mampu menyayat kulit hingga terasa perih, yang ada di pikiran mereka hanyalah lari menjauh, karena ini kesempatan satu-satunya mereka meloloskan diri.
Tetapi manusia tetaplah manusia, tenaganya ada batasnya….sampai di tempat yang sepertinya kebun kelapa, Bokap dan timnya berhenti dan langsung tersungkur semuanya di bawah pohon kelapa karena kecapekan…mereka sudah nggak mampu lagi mengangkat tubuhnya, wis pokoknya capek…
Tetapi Bokap bisa merasakan kalau suara-suara tembakan itu sudah berhenti, agaknya kontak tembak telah berakhir tapi entah siapa yang jadi pemenangnya, suasana pun menjadi sunyi….tetapi tetap kewaspadaan nggak boleh kendor, dengan tetap tiarap di balik pohon kelapa….bokap tetap menunggu hingga situasi benar-benar aman…10 menit, 15 menit, hingga 20 menit tidak ada tanda-tanda anggota fretilin yang nampak, akhirnya Bokap dan rekannya bisa bernafas lega…bisa dipastikan peleton A yang memenangkan pertempuran.
Sambil menunggu bantuan tiba, Bokap melihat ke atas, ke arah buah-buah kelapa yang kelihatannya lezat sekali, seperetinya nggak ada lagi yang lebih lezat selain kelapa hijau yang besar-besar dalam kondisi macam itu…bokap pun akhirnya memerintah salah satu hansip untuk naik ke atas
Bokap : “Papa, bisa naik keatas ambilkan kelapa-kelapa itu buat kita??”
Hansip : “Siap bisa bapak, ambil berapa bapak??”
Bokap : “Tak usah banyak-banyak…ambil saja 6, kasihan nanti yang punya kebun kalau diambil banyak-banyak”
Hansip : “Siap bapak..!!” (sambil langsung dengan cekatan memanjat pohon kelapa tanpa terlihat kesulitan sama sekali, mungkin itulah pekerjaannya sehari-hari kalau tidak bertugas sebagai hansip)
Setelah sampai diatas, hansip tersebut dengan cekatan memotong tangkai buah kelapa dengan bayonetnya, dan “buk…buk..buk” sampai 6 kali, dan hansip itupun melorot turun kebawah….di bawah, semua anggota tim seperti kejatuhan durian runtuh…itu kelapa-kelapa langsung di belah dengan menggunakan pisau sangkur dan bayonet, airnya di minum dengan rakusnya dan dagingnya di makan…kata Bokap hmmm rasanya nikmat sekali, wis pokoknya nggak ada tandingannya
Setelah selesai menikmati kelapa-kelapa itu, Bokap dan tim-nya kembali beristirahat lagi dengan tidur-tiduran di bawah pohon kelapa, sambil berpikir lagi apa yang akan dilakukan berikutnya…NAH pada kondisi seperti itu, Bokap mendengar suara pak Eko (karena bokap hafal sekali dengan suara beliau)…berteriak-teriak dari kejauhan memangil-manggil Bokap
Pak Eko : “Kleeek…Dongkleeeek !! kleeek…Dongkleeek nang endi awakmu ?!!” (kleek…Dongkleek !! kleeek…Dongkleek dimana loe ?!!)
Jojon : (sambil berbisik) “Klek…suarane pak Eko iki, selameet. Selamet…paranono klek, cepetan”(Klek…suaranya pak Eko ini, selamat, selamaat…samperin klek cepetan)
Bokap : “Halah…gak usah, jarno ae cek kebingunggan dhisik….cek bengak-bengok dhisik, wis nang kene ae”(Halah…gak usah, biarin aja biar kebingungan dulu…biar teriak-teriak dulu, wis disini aja)..sambil masih tiduran
Nggak lama kemudian personel dari peleton A semakin mendekat..semua anggota tim bisa melihat kalau pak Eko dan anggotanya melakukan penyisiran untuk mencari keberadaan bokap dan timnya…setelah di tunggu, ketika posisi pak Eko semakin dekat ke Bokap, Bokap langsung teriak “Lhaaaa……!!” (sambil tertawa ngakak)
kontan aja pak Eko dan anggotanya kaget…pak Eko langsung misuh-misuh ke Bokap
Pak Eko : ”Jiancok i….Raimu klek !! untung koen gak tak bedhil…di celak-celok gak semaur !!” (Jiancok i, Muka loe Klek !! untung nggak gue tembak loe…di panggil-panggil nggak nyahut)
Bokap : ”Hahahahaha……yo babah, cek ero rasane dadi wong bingung” (hahahaha…yo biarin, biar tahu rasanya jadi orang bingung)
Pak Eko : ” Wooooo…tak tutuk buathukmu koen thok !! tapi sampeyan kabeh lak ga popo sih??” (Wooo…tak ketok jidat loe entar !! tapi kalian semua nggak papa khan??))
Bokap dan semua rekannya : “Wkwkwkwkwkw….”[I]
Pak Eko : [I]“Yo wis ayo mbalik kabeh !!” (Ya udah ayo balik semua !!)
Akhirnya dengan pengawalan peleton A, tim Bokap kembali ke base camp dengan berjalan kembali selam kurang lebih 4 jam lagi…tapi nggak papalah, yang penting hari ini semua anggota tim terlepas sementara dari intai-an malaikat maut…tapi yang paling berkesan buat bokap adalah ketangguhan, kegigihan, kesetiaan dan keberanian para hansip-hansip tua tersebut….yang mungkin sebagian tentara aja belum bisa seperti itu.
Terima kasih Tuhan…terima kasih papa-papa Hansip !!