Kalau agan-agan membuka kisah-kisah yang terjadi pada operasi seroja, mungkin agan akan menemukan cerita yang mirip dengan cerita yang akan ane sampaikan di sini, tetapi dengan versi yang berbeda karena yang ini adalah versi berdasarkan penuturan sang saksi hidup Kopka N (sudah purnawirawan) dan Bokap ane sendiri.
Kisah ini dimulai ketika Mako (Markas Komando) yang berada di Dili mengirimkan Logistik uintuk pasukan yang ada di lapangan, khususnya di daerah operasi, pada tugas ini, logistik akan di kirim menggunakan sebuah Truck ABRI (menurut Kopka N truck-nya jenis Mercy), kenapa tidak menggunakan heli saja?? khan bisa lebih cepat?? mungkin saat itu pertimbangan Mako mengirim logistik menggunakan Truck karena disamping daerah yang akan di datangi masih bisa dijangkau dari darat, juga lebih murah bahan bakarnya, bisa mengangkut lebih banyak logistik dan keperluan lainnya dari pada menggunakan heli, meskipun akan memakan waktu selama berjam-jam
Logistik yang dikirimkan saat itu bukan hanya berkarung-karung beras tetapi juga gula, kopi, minyak goreng, susu kental manis, seragam ganti, kaos kaki, ponco bahkan surat-surat untuk anggota di lapangan yang dikirim keluarga mereka dari asalnya masing-masing. Truck yang digunakan untuk mengirim logistik tersebut diawaki 3 orang 1 pengemudi dan 2 asisten (baca : kernet, salah satunya adalah Kopka N) plus 5 orang personel ABRI untuk pengawalan, jadi total 8 orang yang ada di dalam truck. Setelah mendapatkan clearance dari otoritas yang berwenang, berangkatlah truck ini sekitar jam 08.00 pagi menuju daerah yang di perintahkan.
Menurut penuturan dari Kopka N dan Bokap, Truck tersebut sempat berjalan beriringan dengan konvoi tank AMX-13 dari salah satu yonkav serbu di pasuruan, bahkan Kopka N sempat menyapa salah satu personel yang badannya terlihat muncul dari turret AMX tersebut, begini kira-kira :
Kopka S : “Cak, kate nang endi??” (bang, mau kemana??)
Personel yonkav : “nang matabean, kate ngganyang fretilin cak !!” (ke matabean, mau mengganyang fretilin bang !!)..dengan sedikit berteriak dan tersenyum
Kopka S : “wah ketepak’an, sa’arah berarti karo aku…yo wis cak aku dhisik!!” (wah kebetulan, searah berarti ama gue…ya udah bang ane duluan!!)….sambil melambaikan tangan , kemudian dibalas dengan lambaian pula oleh personel Yonkav
Awalnya Truck logistic berjalan dengan mulus dan lancar-lancar aja, menurut penuturan kopka N, pemandangan di kiri kanan jalan berupa perbukitan berbatu yang jarang ada pepohonan, savana, dan parit di sepanjang badan jalan…kedalamannya kira-kira 1-2 meter. Ketika truck berbelok di sebuah tikungan…nah…..
TIBA-TIBA terdengar 2 kali suara tembakan “DAR…DAR !!” dari arah perbukitan di sebelah kanan dan kiri jalan, setelah tembakan truck menjadi oleng ke kanan dan kiri, agaknya di karenakan sang pengemudi tertembak…akhirnya Truck pun terguling dan terperosok kedalam parit di pinggir jalan, menurut penuturan Kopka N saat mobil terguling, orang-orang di dalam Truck tersebut seperti terlempar kesana-kemari, bahkan Kopka N sendiri akhirnya tertimpa beberapa karung beras dan tubuh salah satu personel personel yang mengawal, meskipun begitu sebenarnya para personel yang mengawal tersebut masih hidup, hanya beberapa dari mereka sepertinya cedera kaki dan lengan, sedangkan Kopka N sendiri menglami Blackout atau tak sadarkan diri karena trauma benturan, tetapi beliau masih bisa mendengar dan melihat meskipun samar-samar
Beberapa saat kemudian setelah truck terguling, Kopka N mendengar derap langkah (sepertinya puluhan orang) mendekat ke arah truk dari berbagai arah, dan “DOR…DOR…DOR !!” suara tembakan pun terdengar dari jarak dekat, batin Kopka N berkata “wah kena sergap fretilin aku”, selepas suara tembakan tersebut terlihat para pengawal yang sebenarnya masih hidup tadi, sudah tak bergerak lagi sambil berlumuran darah di atas tumpukan beras. Bahkan Kopka N sempat melihat dengan samar-samar, salah seorang fretilin MEMBACOK kepala seorang personel ABRI karena personel tersebut masih terlihat bergerak-gerak !!
Akhirnya melihat situasi yang tek memungkinkan untuk melawan, Kopka N memutuskan untuk diam berpura-pura mati….tetapi meskipun begitu masih ada seorang fretilin yang mendekat sambil mengangkat tombak bersiap untuk menusuk tubuhnya, mungkin unutki memastikan aja apabila semua orang yang di truck tersebut sudah tewas. Pada situasi seperti itu, menurut Kopka N, dia hanya berdoa dalam hati suapaya dosa-dosanya diampuni, karena saat itu dia sudah yakin bakalan mati ditusuk Tombak.
Tapi Alhamdulillah !!………….pada saat yang mencekam itulah, terdengar sayup-sayup deru mesin AMX-13 mendekat. Tentu aja mendengar suara kendaraan yang tak asing lagi di telinga Fretilin itu membuat mereka kabur, lari pontang-panting ke segala arah…karena mereka yakin nggak akan sanggup melawan Tank AMX, apalagi nggak cuman 1 tapi se-kompi AMX….nah saat itulah Kopka N melihat orang yang akan menusuknya tadi berlari menjauh sembari mencoba memungut senapan M-16 dari salah seorang personel yang gugur….kontan saja dengan sigap Kopka N langsung bangkit, dia menarik senapan M-16-nya dan “TAR…TAR !!”…di tembaklah fretilin tadi hinga tersungkur di aspal dengan 2 lobang di kepalanya, “Matek koen !!” batin Kopka N saat itu….
Sedangkan ketika konvo1 AMX-13 tadi sudah melewati tikungan dan melihat pemandangan seperti itu….mereka langsung berhenti dan seketika itu juga senapan-senapan mesin yang ada di atas turret AMX pun menyalak dengan hebatnya menyemburkan peluru ke segala arah…..bahkan salah satu AMX sempat menembakkan cannon-nya ke arah perbukitan yang tak jauh dari posisi truck terguling……dan “BLARRR….!!” suara ledakannya cukup menakutkan.
Setelah situasi dirasa sudah aman, puluhan anggota yonkav segera keluar dari Tank mereka dan berlari menuju ke arah truck logistik…..mereka mulai memeriksa kondisi para awaknya. Saat itulah Kopka N bangkit dan duduk, persitiwa itu sempat membuat beberapa personel yonkav kaget, tapi kemudian mereka terlihat lega karena masih ada yang hidup, salah satu di antara mereka pun bertanya kepada Kopka N :
Personel yonkav : “Alhamdulillah cak, pean ra popo??” (Alhamdulillah bang, ente ga papa??)
Kopka N : “gak popo, cuman sikilku iki ga iso obah…” (ga papa, cuman kakiku ini nggak bisa bergerak…), sambil meringis menahan sakit
Personel yonkav : “ wis cak, sampeyan longgoh ae, ojo obah…maringene evact teko, di tahan yo cak….” (udah bang, ente duduk aja, jangan bergerak….bentar lagi evact dateng, di tahan ya bang)
Kopka N : “iyo-iyo, sing liyane yo opo??” (iya-iya, yang lainnya gimana??)
Personel yonkav : terdiam sejenak “gak onok cak, supir pean kenek dodone…” (ga ada bang, supir ente kena dadanya)
Kopka N : “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un” sambil menghela nafas panjang
Setelah semua korban di kelurakan dari Truck, 30 menit kemudian Heli dateng (menurut Kopka S heli nya besar dan ada rodanya, kayaknya sih Puma) setelah semua korban baik yang gugur dan luka di naikkan ke heli, heli pun kembali mengudara dan kembali ke Dili…..sedangkan 1 korban dari Fretilin, dikubur oleh personel Yonkav di sekitar daerah tersebut.
Beberapa jam setelah seluruh korban dari pihak ABRI dievakuasi menggunakan Heli ke Dili, truck ke dua pun dateng, semua bahan logistik yang sudah berceceran di dalam truck pertama dan di jalanan di angkut kembali menggunakan truck ke 2, tapi kali ini sudah mendapat pengawalan dari sebuah panser Saracen. Asal tahu aja meskipun beberapa karung-karung berasnya itu sudah terkena noda darah, tapi sayang kalau di buang…apalagi stok logistiknya terbatas, so peduli setanlah ama noda tersebut…lebih berbahaya lagi kalau membiarkan pasukan di lapangan bertugas dalam kondisi lapar.
Singkat cerita setelah truck logistik tiba di base camp batalyon tempat bokap bertugas, logistik pun segera di bagikan merata kepada seluruh kompi, tak terkecuali juga kompi bokap ane…tapi sialnya kompi bokap mendapat jatah karung beras yang ada noda darahnya, beberapa anggota sempat bertanya kepada petugas yang membagi logistik tersebut, katanya sih itu noda dari darah rusa buruan yang tadi dititipkan di truk sebelum di ambil pemiliknya seorang perwira menengah….mendapat penjelasan seperti itu, ya udahlah case closed.
Tanpa pikiran yang aneh-aneh…tuh karung-karung beras dipanggul dibawa ke kompi, setelah di letakkan di dekat tenda komandan, Danki memerintahkan beberapa anak buahnya untuk masak nasi, buat makan siang (sebenarnya bukan makan siang, makan sore tepatnya).
Nah saat di karung dibuka, terlihat beras sebagian sudah menggumpal dan berwarna merah, tapi karena sudah mendapat “penjelasan” seperti tadi, maka tanpa pikir panjang, diambillah beberapa liter untuk dicuci sebelum di masak.
Menurut Bokap saat dicuci…tuh air cucian berasnya jadi berwarna merah, karena kondisinya seperti itu, jadi beras tersebut dicuci agak lama sampai warna merahnya memudar (menjadi merah muda)….kemudian dimasaklah itu beras. Nah saat beras matang, you know what warnanya bukan putih bersih tapi merah muda …..tapi hell with the color, yang penting bisa makan nasi.
Mulailah para anggota menciduk nasi tersebut dan makan dengan lahapnya, tanpa peduli dengan warna nasi yang mereka makan, nah setelah agak lama anggotanya makan barulah Danki (pak Nainggolan) mendekat, kemudian beliau ngomong seperti ini :
Danki : “Wah lahap kali kalian makan, macam tak pernah ketemu nasi aja..(dengan sedikit berbasa-basi, dan beberapa anggota hanya tersenyum sambil asyik mengunyah)…Klek, sudah habis berapa piring kau??”
Bokap : “baru 1 piring ndan…”
Danki : “ kalian dah selesai makannya belum?? ada yang mau saya omongin…”
Anggota : “ Apa itu ndan??” sambil tetap mengunyah makanan
Danki : “ Ah sudahlah, nanti aja…habiskan dulu itu makanan, bikin perut kalian kenyang dulu, saya mau keliling sebentar…”
Setelah hampir semua anggota kompi sudah menyelesaikan makannya, barulah Danki kembali lagi duduk di tengah-tengah anggotanya, kemudain beliau pun mulai membuka percakapan
Danki : “ beneran sudah selesai makannya ini??….bisa saya mulai ini informasinya??”
Anggota : “ Silahkan ndan, monggo….informasi apa ndan, masalah giliran patroli lagi??”
Danki : “ bukan, begini tadi siang saya dapat informasi dari komando, kalau truck yang mengantar logistik di hadang oleh fretilin di perjalanan, hampir semua penumpangnya mati….”
Semua anggota : “..????????….”
Danki : “ …dan asal tahu aja, itu orang yang nganterin logistik waktu bilang kalau warna merah di karung itu darah rusa, Bohong dia..!!….itu darah temen-temenmu yang mati tadi waktu dihadang !!”
JRENGGGG…!! kontan aja setelah mendengar kalimat tersebut, beberapa orang langsung muntah, semuntah-muntahnya….keluar semua itu makanan yang habis masuk perutnya, Bokap pun tak ketinggalan, dia langsung muntah, menurut bokap perutnya seperti diaduk-aduk waktu itu, bahkan beberapa anggota muntah sambil mengumpat-umpat karena sudah di plokotho ama petugas logistik tadi
Setelah puas ber-muntah-muntah ria, akhirnya semua personel sepakat untuk mengubur sisa beras yang ada noda darahnya. Mereka sudah nggak mau makan beras yang ada noda darah rekan mereka sendiri, menurut mereka seperti makan daging teman sendiri.
Malam harinya sebagian anggota mengadakan Tahlilan untuk mendoakan rekan mereka yang gugur pada peristiwa penghadangan tersebut, sedangkan Danki yang notabene Non-Muslim juga tanpa canggung duduk diantara anggotanya yang sedang membaca Tahlil….kelihatan juga Danki komat-kamit mulutnya seperti berdoa (tentunya dengan keyakinan beliau sendiri)….
Di saat itu menurut bokap sudah tidak ada lagi sekat-sekat picik yang menghalangi seorang Komandan untuk berbaur dengan anggotanya hanya karena keyakinannya beda, anggotanya pun nggak mempermasalahkannya. Karena mereka merasa sebagai tentara loyalitas adalah kepada MERAH PUTIH, warna bendera dimana mereka sudah disumpah untuk senantiasa membelanya……nggak ada lagi perbedaan Suku, Ras dan Agama yang membuat mereka segan untuk berbaur dan bertempur side by side, sebab disaat seperti itu orang yang ada di sebelah anda adalah saudara seperjuangan (Brother in arms) no matter what they are, who they are or where are they from….
Jadi Kopka N ini akhirnya menjadi sahabat karib bokap setelah mereka bertemu dan saling bertukar cerita, ternyata cerita mengenai penghadangan dan beras yang berwarna merah itu saling berkaitan….ketika di batalyon Bokap memanggil Kopka N dengan Cak N, meskipun pangkat Bokap saat itu lebih tinggi…tapi dengan pertimbangan Kopka N lebih saat itu lebih tua dari bokap
Kopka N di pindah tugaskan di Dapur umum batalyon karena kondisi kakinya yang sudah sedikit tertatih-tatih ketika berjalan…