Menyelamatkan Pamannya Xanana Gusmao

Foto hanya ilustrasi tulisan


Ane awali dengan sedikit cerita tentang ayah ane….berikut ceritanya:

Diawal karirnya sebagai prajurit TNI, beliau berdinas di YONIF 123/Rajawali. Tak lama bedinas di 123, beliau turut serta dalam penugasan ke timor timur/ops. seroja tahun 1976. pada ‘tour of duty’ pertama, prajurit 123 yang dikirim berstatus sebagai pasukan sukarelawan (sukwan).

cerita ayah ane, mereka datang tidak menggunakan pakaian dinas, tetapi pakaian “preman”, yang akan disebar di sejumlah daerah di tim-tim. dalam penugasan pertama tersebut kompi ayah ane, berhasil merebut ratusan pucuk senjata termasuk menemukan “gudang senjata” Fretilin. kata ayah ane, keberhasilan tersebut dikarenaknan mereka bisa “merangkul” orang2 Fretilin dan bbrp korban kekejaman fretilin yang kemudian dibina dan diajak ikut berpatroli bersama karena mereka yang lebih mengenal medan. Diantara korban kekejaman fretilin yaitu paman Xanana Gusmao yg notabene org Apodeti, yg berhasil diselamatkan dari sekapan orang Fretilin.

keberhasilan kompi ayah ane membuat kompi mereka diijinkan turun ke kota dili dan tinggal disana menjelang akhir masa penugasan. kembali dari penugasan tersebut sebagian besar anggota kompi mereka diajak ikut serta untuk seleksi masuk Kopassus karena keberhasilan kompi mereka di tim-tim, beberapa yg berhasil lulus seleksi masuk Kopassus ada yg menjadi ajudan Prabowo. sedangkan sebagian lainnya masuk ke YONIF LINUD 100.

ada cerita menarik setelah ayah ane pindah ke YONIF LINUD 100. setelah berdinas di LINUD 100, beliau kembali diberangkatkan ke timor timur/ops. seroja yang kedua. setiba di timor-timur, ternyata rombongan ayah ane kembali bertemu dengan pamannya Xanana Gusmao, dan beliau masih ingat kejadian lampau, ketika tahu LINUD 100 merupakan pasukan dari sumatera beliau menyatakan kalau dulu ada pasukan dari sumatera juga yg menyelamatkannya dari sekapan Fretilin. langsung saja ayah ane dan teman2nya bilang klo itu adalah mereka saat masih berdinas di YONIF 123/Rajawali, dan lanjutlah mereka bernostalgia, hehehe….. Saat itu, pamannya Xanana Gusmao ternyata sudah bekerja di kantor pemerintah, dan aya ane bersama teman2nya diajak silaturahmi di kantornya, beliau senang bisa bertemu pasukan yg menyelamatkannya dulu.

masih banyak cerita lainnya dari ayah ane, tp mudah2an cerita di atas cukup mewakili kisah penugasan ayah ane selama di timor timur…..


Sumber 1, sumber 2

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama