Jenazah Tokoh Pejuang Timor Timur Cansio Lopes Disambut Guterres dan Joanico, Basilio: Selamat Jalan Kawan



OkeNTT - Kabar duka datang dari Komunitas Pejuang Eks Timor Timur di Nusantara. Pasalnya, salah satu tokoh pejuang dikabarkan tutup usia (meninggal dunia).

Dia adalah Cansio Lopes de Carvalho, mantan Wakil Panglima Pasukan Pro Integrasi (PPI) yang menguasai Timor Timur bagian atau sektor barat saat dan menjelang jajak pendapat tahun 1999 lalu sebelum Timor Timur lepas dari Indonesia sebagai negara merdeka dengan nama Timor Leste.

Informasi yang diperoleh Oke NTT, Cansio Lopes meninggal dunia pada Sabtu 5 Maret 2022 sekira pukul 02.30 WIB di Manado, Sulawesi Utara.

Kabar yang beredar, Cansio Lopes yang adalah Mantan Komandan Milisi Eks Kabupaten Ainaro yang diberi nama MAHIDI (Mati atau Hidup Demi/untuk Integrasi) meninggal dunia karena menderita serangan jantung.

Jenazah tokoh muda pejuang Integrasi Timor Timur itu diterbangkan dari Manado dan tiba di Bandara El Tari Kupang, Senin 7 Maret 2022 dini hari tadi dan saat ini dalam perjalanan darat menuju Betun, Kabupaten Malaka, Provinsi NTT.

Kedatangan jenazah Cansio Lopes disambut koleganya yang adalah mantan Wakil Panglima Pejuang Timor Timur Sektor Tengah yang saat itu menguasai Ibu Kota Dili yang juga Komandan Aitarak, Eurico Guterres dan mantan Wakil Panglima Pejuang Timor Timur Sektur Timur, Joanico C. Da Costa.

Nampak turut hadir Sekjen Untas, Mario Vieira dan Ketua DPW Bela Negara Provinsi NTT, Angelino Da Costa serta sejumlah pejuang Eks Timor Timur juga keluarga lainnya.

Terpisah, dari Jakarta, Deputi Koordinasi Bidang Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves, Basilio Dias Araujo ikut berbelasungkawa atas meninggalnya Cansio Lopes.

Basilio yang juga Mantan Juru Bicara Pejuang Integrasi Timor Timur saat itu menyampaikan turut berduka yang mendalam dan mengenang masa indah saat masa perjuangan pada tahun 1999 lalu.

"Saya dan keluarga turut berduka cita untuk kepergian Alm. Cancio de Carvalho. Memang selama masa perjuangan bersama sering terjadi beda pendapat tapi itulah dinamika hidup. Mari kita semua lupakan hal-hal itu dan ingat sajalah masa-masa indah pada zaman kekompakan tahun 1999," ungkap Basilio melalui pesan WhatsAppnya.

"Selamat jalan kawan. Anda telah mewarnai perjuangan kelompok integrasi pada tahun 1999. RIP," tutup Basilio.

Sebagai informasi, terkait penyebab pasti meninggalnya almarhum, media ini masih terus berupaya mengkonfirmasi keluarga dekat.

Istri almarhum yang berhasil dihubungi via telepon seluler (nomor kontak almarhum) di Manado namun belum menjawab.***

Sumber

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama