Plesetan adalah sebuah idiom perlawanan. Sebuah wujud protes, pembangkangan, sekaligus sindiran. Umumnya dilakukan oleh mereka yang tidak memiliki kemampuan secara fisik untuk secara terbuka melawan kekuatan yang besar.
Tahun 1990-an, pemerintah Orde Baru mendapatkan kisah plesetan yang tersebar luas di dunia pergerakan mahasiswa. Sebut saja militer Indonesia yang kala itu dikenal dengan singkatan ABRI yang merupakan akronim Angatan Bersenjata Republik Indonesia. Mereka yang kontra dan berseberangan dengan pemerintah, kala itu memberikan plesetan ABRI menjadi Aku Bunuh Rakyat Indonesia. Tidak luput pula sang menteri penerangannya: Harmoko. Beliau ini dikenal luas dengan plesetan "Hari-hari Omong Kosong".
Sepertinya, ternyata pola plesetan ini merangsek masuk juga hingga ke penjuru daerah, salah satunya di propinsi Timor Timur. Ini dapat dipahami karena pendidikan dan informasi berita masih Indonesia, sehingga mereka juga mengikuti trend yang serupa.
Seorang guru Indonesia yang pernah mengajar di sana, menuturkan bahwa nama Timtim itu kemudian diplesetkan. Tidak dijelaskan berasal dari mana, namun sepertinya plesetan itu sesuai uraian di paragraf pertama di atas.
Bapak yang menjadi guru di akhir tahun 70-an di Timor Timur, plesetan bagi wilayah yang dijadikan propinsi termuda sejak 1967 dengan istilah: "Timtim dingkatan dari Timor Ingin Merdeka Tapi Indonesia Melarang".
Menjauh ke masa sebelumnya, ternyata "Seroja juga diplesetkan menjadi Serangan Orang Jawa". Siapa penggagas atau pencetus utama plesetan tersebut, dapat diyakini banyak tidak diangkat dalam tulisan sejarah. Ini semacam bagian dari ranah sejarah lokal, atau sejarah perlawanan. Ini butuh kelengkapan dari berbagai sumber, namun layak untuk dibagikan agar ada semacam "cek dan ricek".
Berdasaran kisah plesetan ini, jelas menunjukkan bahwa kisah sejarah Timor Timur memang masih teramat banyak yang harus digali. Kami akan mencobanya !!
Sumber: