Merdeka.com Rabu, 22 April 2015 – Satu lagi kisah polisi teladan di perbatasan. Brigadir Polisi Yose Daquinha rela meninggalkan kampung halamannya di Timor Timur (kini Timor Leste) untuk tetap bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Yose sebelumnya merupakan bagian dari Kamra (Keamanan Rakyat), di bawah kendali Polres Aulieuo. Berkat dedikasi dan loyalitasnya dalam membantu tugas-tugas polisi, Yose diangkat oleh Kapolda Timor Timur, Timbul Silaen. Sejak itu, dia menjadi bagian dari Korps Bhayangkara dengan pangkat Bhayangkara Dua (Bharada).
Setelah resmi berseragam Polri, Yose ditempatkan di Polres Aileuo, Timor Timur yang merupakan tanah kelahirannya. Usai referendum yang digelar pada September 1999, Yose rela meninggalkan Aileuo dan meninggalkan saudara-saudaranya, dia memilih setia pada NKRI dan tetap menjadi bagian dari Polri.
Bahkan, Brigpol Yose sangat bangga ditugaskan sebagai polisi penjaga perbatasan. Dia kerap menolak dipindahtugaskan ke tempat lain.
Selain menjalani tugas pokok sebagai penjaga perbatasan, dia bekerja sama dengan masyarakat memberi penyuluhan pertanian, berkebun menanam jagung dan ubi di kebun tadah hujan yang tandus serta mengelola sawah di samping Pospol.