Pemerintah Siap Bangun 25 Ribu Rumah untuk Warga Eks Timor Timur di NTT

Pemerintah akan membangun 25 ribu unit rumah bagi warga eks Timor Timur di Nusa Tenggara Timur (NTT). Rencana itu diungkapkan Ketua Umum DPP Forum Komunikasi Pejuang Timor Timur Eurico Guterres setelah bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.

“Jumlah rumah yang kita usulkan itu ada 52 ribu unit rumah, dengan rincian 27 rumah itu renovasi, 25 ribu itu bangun rumah baru untuk keluarga baru yang masih menumpang sama mertua dan sebagainya,” jelas Eurico kepada wartawan di Kupang, Jumat (3/12) seperti dilansir merdeka.com.

Ke-25 ribu rumah yang akan dibangun tidak saja untuk warga eks Timor Timur. Warga Nusa Tenggara Timur yang membutuhkan juga boleh memilikinya.

Eurico menjelaskan, Presiden Jokowi juga mengingatkan agar lahan khusus untuk ribuan perumahan aman untuk dibangun. Tidak boleh ada persoalan hukum di kemudian hari.

“Untuk masalah kesejahteraan, Bapak Presiden bilang jangan dulu bicara pemberdayaan ekonomi itu. Tapi kita usahakan tanahnya beres dulu dan rumahnya juga. Setelah semuanya beres, maka pemberdayaan ekonomi itu otomatis akan didorong oleh Bapak Presiden,” jelasnya.

Dia menambahkan, Presiden Jokowi sangat bersungguh-sungguh untuk menuntaskan persoalan yang dialami warga eks Timor Timur selama ini. “Saya juga menyampaikan kepada Bapak Presiden, kami datang di sini bukan mau melaporkan siapa yang salah dan siapa benar, karena kami tidak dalam posisi mencari siapa yang salah dan siapa yang benar, tapi kami ingin persoalan yang menyangkut warga eks Timor Timur ini benar-benar selesai agar bisa memulai hidup yang baru seperti masyarakat Indonesia lainnya,” jelas Eurico.

Menurutnya, pemerintah telah memberikan perhatian kepada warga eks Timor Timur. Namun penyaluran bantuan yang diberikan sering tidak tepat sasaran sehingga terus menyisakan persoalan.

Selain rumah, Presiden Joko Widodo akan mengakomodir 100 orang anak eks Timor Timur untuk bekerja di sejumlah BUMN di Indonesia. Hal ini sebagai penghargaan bagi pejuang integrasi.

“Beliau langsung menanggapi, dan katanya ya sudah beri saya 100 putra-putrinya biar saya dorong ke BUMN-BUMN yang kira-kira membutuhkan. Saya terharu dengan jawaban beliau,” cerita Eurico.


Sumber

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama