Lafaek Minta Dirinya Bicara Jujur Soal Mengapa Masuk Penjara, Begini Tanggapan Eurico Guterres

 

EG

TIMORDAILYNEWS.COM, KUPANG – Mantan Panglima Pasukan Pejuang Integrasi (PPI), Eurico menanggapi pernyataan salah satu tokoh masyarakat, Aponsu Pinto Soares alias Lafaek yang menyebutnya tidak jujur dalam memberikan pernyataan perihal dirinya dipenjara.

Lafaek malah menduga aksi Eurico Guterres saat ini adalah sekadar mencari panggung untuk hajatan politik pemilu 2024 mendatang.

Terhadap hal ini, Eurico mengatakan, tidak ada yang salah dalam berpolitik karena berpolitik adalah hak setiap warga negara. Dirinya malah mengatakan, Lafaek lebih paham politik daripada dirinya.

“Politik itu adalah hak setiap warga negara indonesia termasuk saya dan pak lafaek. Jadi tidak ada yang salah dengan politik karena itu adalah hak setiap orang apalagi tahun 2022 ini adalah tahun politik.  Bicara politik Pak Lafaek lebih berpengalaman, kalau saya ini kan anak kemarin sore yang baru belajar politik. Tapi ingat bahwa politik itu ada etikanya,” ujarnya ketika dikonfirmasi Timor Daily melalui pesan Whatsapp, Sabtu (18/12/2021).

Terkait pernyataan bahwa dirinya harus bicara jujur soal dipenjara akibat kejahatan kemanusiaan dan perjuangan di Timor-Timur, Eurico lagi-lagi merendah dengan mengatakan bahwa Lafaek lebih tahu.

Yang jelas, kata Eurico, dirinya bukan masuk penjara karena mencuri, merampok atau mengonsumsi narkoba.

“Bicara tentang pejuang Timor-Timur, Pak Lafaek lebih tahu dari pada saya dan itu saya akui dan hargai sampai sekarang. Apakah saya masuk penjara karena Pejuang Timor-Timur atau bukan jawabannya ada Pak Lafaek. Tapi yang pasti bahwa saya masuk penjara di Cipinang, Jakarta itu bukan karena saya mencuri kambing, kerbau, kuda, ayam, babi orang dan atau karena narkoba. Tapi saya masuk penjara di Cipinang, jakarta itu karena bela NKRI dan Merah Putih dan Itu adalah fakta yang tidak bisa dibantah. Semua orang berhak membela negaranya,” tulisnya dalam pesan Whatsapp.

Sebelumnya diberitakan, Eurico Guterres mengaku pernah dipenjara selama 4 tahun akibat memperjuangkan warga eks Tim-Tim pada tahun 1999.

Eurico Guterres yang adalah Mantan Wakil Panglima Pejuang Integrasi (PPI) mengatakan itu pada saat pembagian piagam penghargaan kepada warga eks Tim-Tim calon veteran tahun 1999 di Haliwen, Desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Rabu (15/12/2021).

Eurico Guterres pada saat itu mengatakan perjuangannya demi keselamatan dan kesejahteraan. Karena itulah, lanjutnya, nama-nama para pejuang perlu didata dan ada proses-proses yang perlu dilewati.

“Saya pernah ketemu Presiden Republik Indonesia untuk perjuangan ini. Maka saya datang di sini tidak mencari kebenaran dan tidak mencari kesalahan siapapun.  Tetapi kami datang menyampaikan aspirasi kepada mereka bahwa boleh atau tidak, presiden memberitahukan untuk menetapkan mereka jadi veteran agar kehidupan mereka lebih layak,” katanya.

Merespon pernyataan Eurico Guterres, salah satu tokoh masyarakat, Aponsu Pinto Soares yang dikenal akrab dengan sebutan Lafaek malah meminta Eurico agar bicara jujur.

Menurutnya, apa yang disampaikan Eurico Guterres sangat tidak tidak benar. Karena, lanjutnya, kala itu Eurico Guterres dipenjarakan bukan karena perjuangan tetapi karena kejahatan pembunuhan di Timor-Timor pada jajak pendapat tahun 1999 di Dili.

“Jadi saya harap Eurico jangan karang-mengarang untuk mencari panggung. Saya lahir saja Indonesia belum merdeka lalu saya tidak paham dari mana. Sehingga apa yang Eurico omong ini saya tidak tau,” ungkap Lafaek kepada awak media di Kupang,  Jumat (17/12/2021) sore.

Lafaek mengatakan, jangan menjadi-jadi untuk menciptakan sejarah lelucon yang anda bicarakan, sehingga tidak terkutuk oleh banyak orang yang sedang paham dan juga dari Tuhan.

“Saya menduga Eurico sedang memanas dengan kesibukan ini karena kepentingan politik mendatang tahun 2024 mendatang. Akan tetapi masyarakat sudah banyak yang paham dan tahu gerakan maka seribu kali kesibukan pun hanya percuma. Karena sudah 3 kali Eurico bertarung tetapi selalu gagal,” ujarnya.

Lebih lanjut, Lafaek mengharapkan agar masyarakat perlu pandai dan cerdas untuk tidak mudah dipengaruhi dan berdampak pada kerugian diri.

Sebelumnya, ratusan warga eks Tim-Tim yang juga pejuang, memrotes pendataan dan pembagian piagam penghargaan kepada pejuang Tim-Tim di Kabupaten Malaka.

Mereka protes karena menilai pendataan terhadap para pejuang itu tidak adil. Salah satu pejuang, Julio Cardoso meminta agar warga tersebut perlu memahami mekanisme, agar tidak terjadi keributan seperti di Kabupaten Malaka. 



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama