Tepatnya 10 Oktober 2021, Timtim Files membuat posting terkait judul diatas. Ini semata-mata hasil pengamatan dari berbagai foto Fretilin. Dalam ditiap posenya, umumnya ditampilkan adanya serdadu Fretilin (Falintil) dengan mengenakan baret merah ciri khas prajurit Kopassus.
Melihat hal ini, Timtim Files yang tergabung di grup Facebook, menanyakan hal tentang "apakah benar Fretilin bangga pakai Baret Merah ?"
Hingga masuk bulan kedua sejak diterbitkan, perbincangan masih berlanjut...namun, belakangan menjadi ajang cacian, dan diskusi berjalan tidak sehat. Pagi ini, 17 Desember 2021, atas permintaan kami, akhirnya postingan tersebut digembok/dikunci sehingga tidak bisa dikomentari lagi. Permintaan ini sebenarnya karena sudah tidak diketemukan data yang baru lagi. So, seperti apa data yang sudah ditemukan ?, berikut hasilnya yang berkisah kepada 4 hal utama:
PERTANYAAN :
Apakah Fretilin Benar Bangga Memakai Baret Merah Kopassus ?
JAWABANAN :
A. Pola jawaban pertama adalah bangga. Hal ini disebabkan bahwa untuk memperolah baret merah harus dengan membuat gugur pemiliknya, dalam hal ini personil Kopassus.
B. Tidak ada rasa bangga karena itu termasuk rampasan, dan lazim terjadi di medan perang.
C. Tidak ada pada jawaban A dan B. Posisi baret merah diposisikan tak lain sebagai bagian usaha kebutuhan hidup dihutan karena Fretilin tak memiliki sandang yang memadai.
D. "Kosong" kata ini untuk mewakili kondisi "tanpa arti karena hasil membeli". Baret merah yang dipakai Fretilin diragukan sebagai rampasan dari anggota Kopassus yang gugur dimedan perang, akan tetapi merupakan hasil membeli dari pedagang di Jawa. Klandestin yang sekolah atau kuliah di Jawa membeli lalu diberikan ke serdadu Fretilin.
Menarik, bukan ?.
Itulah intisari dari jawaban yang merupakan hasil percakapan online antara warga Timor Leste dan warga Indonesia. Jadi, apa simpulannya terkait pertanyaan di atas ?.
Timtim Files berpendapat, bahwa pemakaian baret merah milik anggota Kopassus adalah suatu kebanggan, bahkan amat bangga. Jika tidak bangga, sudah pasti baret itu dibuang, dan tidak akan dimunculkan pada sesi foto karena pada dasarnya foto berarti adalah wujud eksistensi. Ketika Fretilin memakai baret merah itu berarti bahwa mereka telah mengalahkan si pemilik baret tersebut. Dalam suasana peperangan, ini dapat berarti sebuah prestasi !!.
Sayangnya, tidak sedikit warga Timor Leste kini yang menganggap itu bukan kebanggaan. Jelas terlihat mereka (sepertinya) amat benci dengan segala hal yang "meninggikan" atu "mengunggulkan" Indonesia (semoga kami salah).
Dalam sebuah diskusi adalah tidak masalahterjadi perbedaan pendapat. Disinilah para netizen belajar dewasa mau menerima perbedaan, bukan untuk "menang-menangan".
Mau tau seperti apa jawab mereka itu ?, berikut kami pilihkan jawaban yang memang sesuai dengan pertanyaan di posting, lainnya tidak dikutip karena isinya seringkali ngawur.
Langsung saja, silahkan disimak yaaa....
Begitulah....