Eurico Guterres Mengaku Dipenjara Karena Pejuang Tim-Tim, Lafaek Minta Bicara Jujur

Aponsu Pinto Soares alias Lafaek saat memberikan pernyataan kepada media di Kupang, Jumat (17/12/2021).


TIMORDAILYNEWS.COM, ATAMBUA – Eurico Guterres mengaku pernah dipenjara selama 4 tahun akibat memperjuangkan warga eks Tim-Tim pada tahun 1999.

Eurico Guterres yang adalah Mantan Wakil Panglima Pejuang Integrasi (PPI) mengatakan itu pada saat pembagian piagam penghargaan kepada warga eks Tim-Tim calon veteran tahun 1999 di Haliwen, Desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Rabu (15/12/2021).

Eurico Guterres pada saat itu mengatakan perjuangannya demi keselamatan dan kesejahteraan. Karena itulah, lanjutnya, nama-nama para pejuang perlu didata dan ada proses-proses yang perlu dilewati.

“Saya pernah ketemu Presiden Republik Indonesia untuk perjuangan ini. Maka saya datang di sini tidak mencari kebenaran dan tidak mencari kesalahan siapapun.  Tetapi kami datang menyampaikan aspirasi kepada mereka bahwa boleh atau tidak, presiden memberitahukan untuk menetapkan mereka jadi veteran agar kehidupan mereka lebih layak,” katanya.

Merespon pernyataan Eurico Guterres, salah satu tokoh masyarakat, Aponsu Pinto Soares yang dikenal akrab dengan sebutan Lafaek malah meminta Eurico agar bicara jujur.

Menurutnya, apa yang disampaikan Eurico Guterres sangat tidak tidak benar. Karena, lanjutnya, kala itu Eurico Guterres dipenjarakan bukan karena perjuangan tetapi karena kejahatan pembunuhan di Timor-Timor pada jajak pendapat tahun 1999 di Dili.

“Jadi saya harap Eurico jangan karang-mengarang untuk mencari panggung. Saya lahir saja Indonesia belum merdeka lalu saya tidak paham dari mana. Sehingga apa yang Eurico omong ini saya tidak tau,” ungkap Lafaek kepada awak media di Kupang,  Jumat (17/12/2021) sore.

Lafaek mengatakan, jangan menjadi-jadi untuk menciptakan sejarah lelucon yang anda bicarakan, sehingga tidak terkutuk oleh banyak orang yang sedang paham dan juga dari Tuhan.

“Saya menduga Eurico sedang memanas dengan kesibukan ini karena kepentingan politik mendatang tahun 2024 mendatang. Akan tetapi masyarakat sudah banyak yang paham dan tahu gerakan maka seribu kali kesibukan pun hanya percuma. Karena sudah 3 kali Eurico bertarung tetapi selalu gagal,” ujarnya.

Lebih lanjut, Lafaek mengharapkan agar masyarakat perlu pandai dan cerdas untuk tidak mudah dipengaruhi dan berdampak pada kerugian diri.

Sebelumnya, ratusan warga eks Tim-Tim yang juga pejuang, memrotes pendataan dan pembagian piagam penghargaan kepada pejuang Tim-Tim di Kabupaten Malaka. Mereka protes karena menilai pendataan terhadap para pejuang itu tidak adil.

Salah satu pejuang, Julio Cardoso meminta agar warga tersebut perlu memahami mekanisme, agar tidak terjadi keributan seperti di Kabupaten Malaka. Eurico Guterres yang dikonfirmasi, membenarkan itu bukan kesalahan pengurus, akan tetapi pihak yang bersangkutan yang mungkin saja tidak niat mendatakan namanya kepada pengurus cabang.

“Itu bukan pungutan dari pengurus. Tapi wajarlah namanya juga pengurus pasti uang rokok, uang makan, uang bensin, dan juga untuk foto kopi berkas untuk dimasukan,” katanya.

Lebih lanjut Eurico berpesan kepada pejuang eks Tim-Tim yang belum mendatakan nama-nama ke pengurus agar segera mendaftar sesuai persyaratan.

“Jadi untuk mendapatkan penghargaan itu tidak selamanya Eks tim-tim yang pejuang dan terlibat dalam dunia perang, tetapi warga yang sudah pernah ke sana itu juga bagian dari pejuang. Contoh wartawan yang sudah ke sana untuk meliput dan itu juga bagian dari pejuang, karena sudah membagikan informasi tersebut. Dan itu juga disebut pejuang. Jadi orang yang omong sembarang itu artinya yang tidak mengerti,” katanya.

Untuk diketahui, Eurico Guterres menerima penghargaan tanda jasa dan tanda kehormatan Bintang Jasa Utama dari Presiden RI, Joko Widodo di Istana Negara, Kamis (12/8/2021) lalu.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama